TRIBUNNEWS.COM - Instansi Bea Cukai kembali menjadi sorotan warganet setelah viralnya sejumlah cuitan di media sosial.
Pertama, seorang netter yang mengaku membeli sepatu bola seharga Rp 10,3 juta dari luar negeri, tetapi dikenakan bea masuk hingga denda Rp 31,81 juta.
Kedua, ada warganet yang mengaku mengelola Sekolah Luar Biasa (SLB) dan memperoleh bantuan alat pembelajaran tunanetra dari Korea Selatan, tapi tertahan Bea Cukai ketika masuk Indonesia.
Agar bisa keluar dari bandara, SLB tersebut diwajibkan membayar ratusan juta rupiah. Belum selesai di situ, ia juga diminta membayar biaya penyimpanan gudang yang dihitung per hari.
Adanya dua masalah tersebut membuat instansi yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini 'dirujak' oleh warganet.
Termasuk sosok pemimpin Bea Cukai sekarang ini yaitu Askolani. Askolani menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai sejak 12 Maret 2021.
Lantas, seperti apa sepak terjang dan harta kekayaan Askolani? Inilah profil Askolani, Dirjen Bea Cukai sekarang:
Biodata Askolani
Askolani lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Juni 1966. Sehingga saat ini, ia berusia 57 tahun.
Askolani menempuh pendidikan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) di Universitas Sriwijaya Palembang dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 1990.
Sembilan tahun kemudian, ia mendapatkan gelar Master of Arts Economics and Banking di Universitas Colorado, AS.
Askolani terpantau memiliki akun media sosial Instagram dengan akun @a_askolani.
Baca juga: Menkeu Jelaskan Duduk Perkara Kiriman Sepatu Rp 10 Juta Wajib Bayar Bea Cukai Rp 31 Juta
Dari pantauan Tribunnews.com, Minggu (28/4/2024), akun Instagram Askolani diikuti 5.530 followers dan mengikuti 3.999 tokoh/sosok.
Sepak Terjang
Dikutip dari kemenkeu.go.id, Askolani memulai karier di Badan Analisa Keuangan dan Moneter, Kemenkeu pada 1992-2001 sebagai Pelaksana.
Kemudian ia juga pernah bertugas menjadi Kepala Urusan Penerimaan Minyak Bumi, Kepala Subbagian Penerimaan Migas, dan Kepala Subbagian Penerimaan Pembangunan.