TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenderal Purn Budiman merupakan mantan perwira tinggi TNI yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-29.
Jenderal Budiman yang kelahiran Jakarta, 25 September 1956 ini merupakan perwira TNI AD dari Korps Zeni.
Pencapaiannya sebagai KSAD terbilang luar biasa, mengingat hanya sedikit dari perwira Zeni yang mampu mencapai posisi tertinggi di Angkatan Darat itu, selain tentunya Jenderal TNI Purn Try Soetrisno.
Kebanyakan, KSAD maupun Panglima TNI yang berasal dari matra darat adalah perwira kecabangan atau korps infanteri.
Jenderal Budiman sendiri ketika itu naik menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang dipromosikan sebagai Panglima TNI.
Sebagaimana kebanyakan kepala staf TNI di zaman SBY, Jenderal Budiman juga peraih Bintang Adimakayasa alias lulusan terbaik Akabri tahun 1978.
Selepas dari AKABARI (Sekarang Akmil--Red), Jenderal Budiman mengawali kariernya sebagai Danton Yonzipur-3 di Kodam III/Siliwangi.
Kemudian, ia menjabat Danki-A Yonzipur-3 Kodam III/Siliwangi, Dankitar Akabri Darat.
Pada level perwira menengah, Budiman sempat menjadi Pasiops Yon Dewasa Tarsis Akmil, Dan Kotakta Yontar Remaja, Kasi Siapsat Bagbinsat Ditziad, hingga Danden Zipur-6/Kodam VI Tanjung Pura.
Dari situ, barulah Jenderal Budiman bergabung ke korps baret merah atau Kopassus sebagai Kepala Zeni atau Kazi Kopassus.
Selepas dari sana ia sempat menjabat Komandan Batalyon Zipur-10 Kostrad, dan Pabadya-3/Latgab Panan-II/Sopsad.
Pada tahun 1997, ia diangkat menjadi Sespri Wakil KSAD tahun 1997, kemudian Sespri KSAD tahun 1998 dan Koorspri KSAD pada tahun yang sama.
Saat berpangkat kolonel, tahun 1999 Budiman dipercaya menjadi Komandan Pusdikzi di Bogor.
Pada 2002 ia diberi kepercayaan menjabat Danrem 061/Surya Kencana Dam III/Siliwangi.