TRIBUNNEWS.COM - Terungkap pengakuan taruna STIP tingkat satu, Putu Satria Ananta Rustika (19), sebelum tewas dianiaya seniornya.
Putu Satria diduga sudah kerap mengalami kekerasan setelah resmi masuk di STIP pada September 2023 lalu.
Hal itu terungkap dari percakapan Putu Satria dengan sang pacar, yang dibongkar kuasa hukum keluarganya, Tumbur Aritonang.
Menurut Tumbur, korban sempat mengeluh kerap menjadi incaran penganiayaan para seniornya di STIP.
Korban bahkan sempat menunjukkan foto luka lebam pada bagian dada ke sang pacar.
"Betul, sepertinya udah jadi kebiasaan di sana," ucapnya, dikutip dari Wartakotalive.com, Kamis (9/5/2024).
Tumbur kemudian membacakan kutipan percakapan Putu Satria dengan sang pacar kala itu.
Dalam percakapan itu, Putu Satria mengaku kerap dipukuli oleh senior.
"Arti percakapannya kurang lebih begini 'aku dipanggil terus sama senior, dipukulin terus-terusan. Sakit dadaku, ulu hati terus yang diincer'. Itu artinya," jelasnya.
Ia mengaku tidak tahu secara pasti berapa kali korban dianiaya oleh senior.
Namun, Tumbur yakin penganiayaan sudah beberapa kali dialami korban.
Baca juga: Update Taruna STIP Tewas Dianiaya: Korban Sempat Curhat ke Pacar, Keluarga Pelaku Belum Minta Maaf
"Enggak dijelaskan di chat, tapi dari artinya mungkin lebih dari sekali," imbuhnya.
Sebagai informasi, Polres Metro Jakarta Utara telah menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus penganiayaan hingga mengakibatkan tewasnya Putu Satria.
Tiga tersangka baru berinisial KAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A.