News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taruna STIP Tewas Dianiaya

Sebelum Tewas, Putu Satria Curhat ke Pacar Sering Dipukuli Senior, Kirim Foto Bukti Kekerasan

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Curhatan Putu Satria Ananta Rustika (19), Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang tewas karena dianiaya seniornya ke pacarnya soal pemukulan yang terjadi pada Desember 2023. - Ternyata Putu Satria tak hanya sekali dipukuli oleh seniornya di STIP, sebelum tewas sempat curhat ke pacar sering dipukuli hingga kirim bukti.

Dikutip dari TribunJakarta.com, tiga tersangka baru yang ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan rekan-rekan Tegar atau taruna tingkat 2.

Tiga tersangka baru tersebut berinisial KAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A.

Empar tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.

Tegar dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat dan tiga rekannya dijerat pasal 55 juncto 56 KUHP karena keikutsertaan melakukan tindak pidana.

Tiga tersangka tersebut juga bersama Tegar saat kejadian, mereka berperan memprovokasi Tegar hingga menunjuk Putu untuk dijadikan korban pemukulan.

Tersangka FA alias A dalam kasus ini berperan memanggil korban Putu bersama teman-temannya dari lantai 3 untuk turun ke lantai 2.

Saat itu, alasan Putu dan teman-temannya dipanggil karena dianggap melakukan kesalahan, memakai baju olahraga ke ruang kelas pada Jumat pagi.

"Ini yang diidentifikasi menurut persepsi senior tadi, salah atau menggunakan pakaian olahraga memasuki ruang kelas dengan mengatakan 'Woi, tingkat satu yang pakai PDO (pakaian dinas olahraga), sini!'," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/5/2024) malam.

"Jadi turun dari lantai 3 ke lantai 2. Lalu FA juga berperan menjadi pengawas ketika kekerasan eksesif terjadi di depan pintu toilet dan ini dibuktikan dari CCTV kemudian keterangan para saksi," sambungnya.

Sementara itu, tersangka WJP berperan memprovokasi Tegar untuk melakukan pemukulan terhadap korban Putu.

Selain itu, WJP juga meminta Putu untuk tidak mempermalukan dirinya dan harus kuat menerima pukulan.

"Saudara W mengatakan 'Jangan malu-maluin CBDM, kasih paham'. Ini bahasa mereka, maka itu kami menggunakan atau melakukan pemeriksaan terhadap ahli bahasa.

"Karena memang ada bahasa-bahasa pakemnya mereka yang kemudian mempunyai makna tersendiri," papar Gidion.

Sedangkan KAK, di sini berperan menunjuk Putu untuk dijadikan korban pemukulan pertama.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Terungkap, Curhatan Putu Satria ke Pacar Sebelum Tewas: Aku Dipanggil Senior, Dipukulin Terus dan di Tribun-Bali.com dengan judul TEWASNYA Putu Satria di STIP Jakarta, Sang Ibu Yakin Pelaku Pembunuh Putranya Lebih Dari Satu Orang

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q) (Tribun-Bali.com/Eka Mita Suputra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini