"Saya harus bisa mandiri, saya berkat dari beliau, saya SMA, sampai saya kerja, sampai kuliah, sampai saya jadi pengacara, jadi dosen, berkat beliau. Makanya saya sangat kehilangan," lanjut dia.
Ia mengaku sangat terkejut ketika mendengar kabar dari adik-adiknya bahwa kakak tertua mereka meninggal dunia dalam kecelakaan di Subang.
Ia kaget ada nama kakaknya ada dalam daftar korban tewas kecelakaan yang beredar di media sosial.
Karnaen mengaku terakhir bertemu kakaknya serta saudara-saudaranya pada saat ibu mereka wafat sekira dua tahun lalu.
Pada lebaran tahun ini, ia pun menyesal hanya sempat mengucapkan selamat Idulfitri kepada kakaknya tersebut karena kesibukan.
"Memang beliau pernah berpesan juga sama adik saya, mau ketemu adik-adiknya. Mau ngumpul. Itu pas lebaran dua hari. Katanya dia kangen sama adik-adiknya," kata Karnaen menahan tangis.
Selalu Jalan Bersama Istri
Adik sepupu istri Suprayogi, Ita (43) mengungkap bila almarhum memang kerap membawa istrinya Titin Rohayati bila jalan ke luar.
Termasuk saat acara perpisahan siswa SMK Lingga Kencana di Bandung, Jawa Barat.
Menjadi sebuah kebiasaan, Suprayogi dan istrinya senang duduk di belakang sopir bila menumpang bus.
"Dia kalau ke mana-mana dia memang selalu mintanya di belakang sopir. Selalu sama istrinya. Mungkin karena ingin melihat pemandangan," kata Ita di rumah duka.
Ita pun memastikan sosok yang meninggal dunia di belakan kursi sopir dalam kecelakaan maut adalah Suprayogi.
"Yang meninggal di belakang (kursi) sopir itu ya si korban Pak Suprayogi ini," ucapnya.
Suprayogi pun sempat mengabarkan kepada Ita bila dirinya Bersama sang istri akan jalan-jalan pada Jumat (10/5/2024).