TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berharap, penyelenggaraan Forum Air Dunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bisa membawa pertumbuhan bagi ekonomi dalam negeri.
Serta menciptakan probabilitas investasi terkait pembangunan infrastruktur air.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, perkembangan investasi pada pipa air minum baru sekitar 20,6 persen.
Untuk meningkatkan investasinya menjadi 30 persen, dana yang harus dikeluarkan mencapai sekitar Rp 123 triliun.
“WWF ke-10 akan dihadiri banyak negara, forum ini seharusnya bisa menarik investasi baru pada infrastruktur air."
"Untuk mencapai target akses air minum yang aman, adil, dan terjangkau pada 2030, dibutuhkan investasi pada pipa air minum,” kata Nani, Senin (6/5/2024), dikutip dari laman resmi Kominfo.
Diketahui, Indonesia akan menawarkan sejumlah proyek strategis terkait air, berada di kisaran 9,6 miliar Dollar AS atau Rp154 triliun dalam WWF ke-10.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mohammad Zainal Fatah.
Dikatakan Zainal, daftar proyek tersebut saat ini sedang diseleksi dan dikumpulkan oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN).
"Ini sudah menggabungkan banyak usulan, apakah itu berupa proyek yang sudah berjalan atau proyek baru yang pendanaannya sudah ada di situ," ujarnya.
Sebagai informasi, WWF adalah acara internasional utama yang berfokus pada isu-isu air di kancah global.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Bertemu Elon Musk di World Water Forum ke-10 di Bali
Forum ini diadakan setiap tiga tahun sekali dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan sektor swasta.
Adapun, tema WWF tahun ini adalah “Water for Shared Prosperity” (Air untuk Kesejahteraan Bersama).
Tema tersebut sejalan dengan komitmen global untuk mencari solusi peningkatan dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, guna menghadapi perubahan iklim yang tidak pasti.
Selain itu, terdapat juga subtema Sustainable Water Financing.
Subteman itu akan membahas soal mekanisme pembiayaan air minum berkelanjutan yang tidak hanya bersumber dari pemerintah tetapi juga badan usaha.
Tambahan informasi, acara WWF tersebut akan digelar pada 18 hingga 25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.
(Tribunnews.com/Rifqah)