"Anaknya siapa? Thita?" tanya Hakim.
"Thita dan cucunya (Andi Tenri Bilang Radisyah Melati)," kata Gempur.
Gempur menambahkan, pembelian skincare itu dibebankan secara rutin ke Biro Umum dan Pengadaan Kementan.
Nominalnya pun bervariasi dari Rp17 juta hingga Rp50 juta.
7. Beli mobil Toyota Innova tunai
Thita diketahui juga menggunakan anggaran Kementan untuk membeli mobil Toyota Kijang Innova secara tunai.
Hal ini disampaikan Pejabat Fungsional Barang Jasa Substansi Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian.
Baca juga: Manfaatkan Kekuasaan SYL untuk Peras Kementan, Kemal Redindo Ternyata Tak Pernah Laporkan Hartanya
"Itu Innova untuk siapa tadi?" tanya Hakim Anggota, Fahzal Hendri, dalam persidangan, Senin (29/4/2024).
"Untuk dikirim ke rumah anaknya. Anaknya yang perempuan, kalau enggak salah Thita ya," jawab Arief.
Arief menambahkan, mobil itu dibeli pada Maret 2022 secara tunai dengan harga mencapai Rp500 juta.
Mobil itu kemudian diantar Arief ke rumah Thita yang beralamat di Limo, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tetapi, saat itu mobil tersebut diterima oleh sopir Thita.
"Innova berapa sih harganya?" tanya hakim.
"Lima ratusan (juta) saat itu, Yang Mulia," jawab Arief.
8. Belanja di mal bareng SYL
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Kementan, Raden Kiky Mulya Putra, mengungkapkan SYL dan Thita memiliki kebiasaan belanjar bersama di mal hampir setiap akhir pekan.
Menurut Kiky, hobi belanja itu biasanya dilakukan SYL dan Thita setelah makan bersama seluruh anggota keluarga di mal.
"Kalau Pak Menteri selesai makan siang bersama keluarga biasanya suka beli baju di mal, Yang Mulia" ujar saksi Kiky dalam sidang, Senin (6/5/2024).
"Baju untuk siapa?" tanya Hakim Ketua, Rianto Adam Pontoh.
"Untuk Pak Menteri atau Bu Thita," beber Kiky.
"Dalam rangka apa suruh membeli itu?" tanya hakim lagi.
"Kadang-kadang lagi liburan Yang Mulia, hari libur Sabtu-Minggu," jawab Kiky.
Kiky menambahkan, anggaran yang dihabiskan SYL dan Thita untuk belanja baju biasanya di bawah Rp10 juta.
Meski demikian, nota pembelian itu kemudian di-reimburse ke Kementan, di mana uangnya didapat dari pihak ketiga.
"Biasanya ada kwitansinya," kata Kiky.
"Saudara reimburse?" tanya Hakim Pontoh.
"Ya," jawab Kiky.
9. Reimburse sound system
Thita diketahui meminta reimburse pembelian sound system ke Kementerian Pertanian lewat Panji Hartanto.
Sesditjen Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji, mengungkapkan nilai reimburse yang diajukan Thita sebesar Rp21 juta.
"Ini saja dulu, nomor 11 ada sound 16 November 21 juta. Bisa saksi jelaskan ini untuk apa?" tanya Jaksa, Rabu (15/5/2024).
"Sound itu untuk beli sound system, Pak. Tagihan untuk pembelian sound system," jawab Bambang.
"Siapa yang membeli?"
"Kalau tidak salah Bu Thita, Pak. Bu Thita nih anaknya Pak SYL, Pak," kata Bambang.
10. Terapi stem cell
Bambang juga mengungkapkan Kementan diminta membayar terapi stem cell Thita.
Tak tanggung-tanggung, perawatan itu menelan biaya hingga Rp200 juta.
"Kalau pembayaran stem cell, apa nih sampai Rp 200 juta, Saudara tahu?" tanya jaksa.
"Setahu saya Pak itu memang dari Bu Thita," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengaku tak tahu secara rinci mengenai terapi tersebut.
Ia mengaku permintaan itu datang lewat Panji Hartanto.
"Untuk apa ini? Stem cell apa nih Bu Thita? Apa itu stem cell? Ini dari siapa permintaannya?" tanya jaksa.
"Kalau saya tidak salah, (permintaan) dari Pak Panji," jawab Bambang.
'Jatah' untuk Kemal Redindo Syahrul Putra
11. Beli onderdil kendaraan
Putra SYL, Kemal Redindo Syahrul Putra, turut menikmati aliran dana dari Kementan.
Panji Hartanto mengatakan pria yang akrab disapa Dindo itu pernah membeli onderdil mobil menggunakan uang dari Kementerian yang dipimpin SYL.
"Yang laki-laki biasa pembelian. Pembelian onderdil kendaraan biasanya," kata Panji, Rabu (17/4/2024).
12. Cicil Alphard Rp43 Juta tiap bulan
Pada sidang yang berlangsung hari Senin (29/4/2024), terungkap fakta Dindo juga menggunakan uang Kementan untuk mencicil mobil Alphard miliknya.
Fungsional APK APBN Kementan, Abdul Hafidh, mengungkapkan ia diminta mencari uang sebesar Rp43 juta tiap bulannya selama 10 bulan, untuk membayar cicilan Alphard Dindo.
Hafidh mengungkapkan uang cicilan itu didapatkan dengan cara meminjam vendor yang mengerjakan proyek-proyek di Kementan.
"Duitnya dari mana kalau enggak ada anggarannya?" tanya Hakim.
"Pinjam pihak ketiga yang vendor dari Kementan. Ada yang ditransfer, ada melalui Karina (Staf Biro Umum dan Pengadaan Kementan)," jawab Hafidh.
13. Renovasi kamar sampai Rp200 juta
Selain mencicil Alphard, Dindo juga memanfaatkan anggaran Kementan untuk merenovasi kamar pribadinya.
Anggaran renovasi itu menelan biaya hingga Rp200 juta.
Uang itu diminta Dindo kepada Kabag Umum Dirjen Perkebunan Kementan, Sukim Supandi.
Sukim mengaku ia bahkan merogoh kantong pribadinya demi mendapatkan uang tersebut lantaran saat itu Kementan tengah tak ada anggaran.
"Berapa waktu itu (biaya renovasi kamar Dindo)?" tanya hakim, Senin (13/5/2024).
"Rp 200 juta," jawab Sukim.
"Sumber dana?" tanya hakim.
"Mohon maaf, Yang Mulia, karena di kantor nggak ada uang, uang saya yang dipinjam," jawab Sukim.
"Uang saya dipinjam, uang pas-pasan, Yang Mulia," sambungnya.
Kepada hakim, Sukim mengaku tak nyaman sebagai anak buah sehingga nekat memberikan uang pribadinya kepada Dindo.
"Kenapa Saudara pakai uang pribadi untuk keperluan orang lain? Apa motivasi? Takut karena jabatan Saudara?" tanya hakim.
"Tidak nyamanlah posisinya," jawab Sukim.
14. Beli aksesori mobil Rp111 juta
Dirjen Peternakan Kesehatan dan Hewan Kementan, Nasrullah, mengungkapkan Dindo pernah meminta uang Rp111 juta untuk membayar aksesori mobil yang dibelinya.
Menurut Nasrullah, uang itu didapat dari hasil patungan pejabat eselon I Kementan.
"Dindo WA ke Saudara untuk menyelesaikan apa?" tanya hakim, Senin (13/5/2024).
"Terkait aksesori mobil, Yang Mulia. (Sebesar) Rp 111 juta," jawab Nasrullah.
"Diambil dari uang mana?" tanya hakim.
"Dari uang, sharing-sharing," jawab Nasrullah.
"Sharing juga dari eselon I?" tanya hakim.
"Betul," jawab Nasrullah.
'Jatah' untuk Cucu
15. Beli skincare
Seperti yang sudah dituliskan Tribunnews.com di atas, cucu pertama SYL, Andi Tenri Bilang Radisyah Melati alias Bibie, juga menikmati aliran dana dari Kementan untuk membeli skincare bersama sang ibu, Thita.
16. Reimburse biaya ulang tahun
Tak hanya ke Bibie, aliran dana Kementan juga turut menyeret cucu SYL dari Dindo.
Mantan Kasubag Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Isnar Widodo, mengatakan ada permintaan reimburse atas biaya perayaan ulang tahun anak Dindo yang digelar di Makassar dan Jakarta.
"(Kebutuhan) apa?" tanya Jaksa, Rabu (24/4/2024).
"Ya kayak ulang tahun," jawab Isnar.
"Maksudnya?" tanya Jaksa.
"Putranya Bang Dindo ulang tahun gitu, minta di-reimburse ke kami," ungkap Isnar.
"Kalau diulur-ulur (reimburse-nya) marah itu Pak Dindonya itu. Nanti kamu bisa dipindah," lanjutnya.
17. Sunatan cucu
Selain ulang tahun, biaya khitanan alias sunatan anak Dindo juga di-reimburse ke Kementan.
"Biaya sunatan dan ultah anaknya?" tanya Hakim, Senin (29/4/2024).
"Iya, Yang Mulia," jawab mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Abdul Hafidh.
"Sunatan siapa?" tanya hakim lagi.
"Anaknya (Kemal Redindo), Yang Mulia," tutur Hafidh.
18. Transfer Rp20 juta untuk cucu kesayangan
Sesditjen Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji, mengonfirmasi adanya transfer senilai Rp20 juta ke rekening Bibie.
Hal ini diketahui lewat tabel daftar aliran uang Kementan, khususnya Ditjen Tanaman Pangan, yang ditampilkan saat persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (15/5/2024).
"Kembali ke rekap tadi. Nomor 12. Tadi ditransfer Rp 20 juta nih. Penerima A Tenri Bilang Radisyah. Ini siapa nih? Bisa Saksi jelaskan?" tanya Jaksa.
"Setahu saya cucu beliau (SYL), Pak," jawab Bambang.
Bambang mengatakan, perintah transfer Rp20 juta ke rekening Andi Tenri disampaikan SYL lewat ajudannya, Panji Hartanto.
"Siapa yang merintahkan? Kok ditransfer Rp20 juta? Untuk apa nih untuk cucunya Pak Menteri?" tanya Jaksa Ikhsan.
"Seingat saya Pak Panji," jawab Bambang lagi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ashri Fadilla/Ilham Rian Pratama)