Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan Presiden Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) ke-78 Dennis Francis di sela acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Minggu (19/5/2024).
Berdasarkan keterangan resmi Kemenlu RI pada Senin (20/5/2024) isu yang dibahas dalam pertemuan bilateral itu meliputi situasi di Palestina, penguatan multilateralisme dan perubahan iklim.
Baca juga: Israel Migrasi Paksa Warga Palestina ke Al Mawasi, Mesir Kerahkan Tank ke Perbatasan Rafah
Retno menyatakan Indonesia menyambut baik adopsi resolusi SMU PBB yang memberi hak istimewa bagi Palestina agar mereka setara dengan negara anggota lainnya. Menurutnya resolusi ini jadi langkah penting dalam upaya mendorong hak yang setara bagi Palestina.
Kendati demikian resolusi SMU PBB tidak cukup. PBB perlu terus mendorong keanggotaan penuh Palestina dalam keanggotaan PBB, agar perdamaian dunia secara berkelanjutan bisa terwujud, sekaligus untuk memastikan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan.
Kemudian Retno dan Presiden SMU PBB juga membahas multilateralisme dan pentingnya peran PBB sebagai jangkar penguat. Indonesia dalam kesempatan itu juga kembali menegaskan dukungan terhadap pelibatan bangsa-bangsa.
Dalam kaitan ini, Indonesia menyambut baik rencana penyelenggaraan Summit of the Future dan berharap pertemuan tersebut membuahkan hasil konkret, termasuk dalam mendorong reformasi arsitektur multilateral dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sementara Presiden SMU PBB Dennis Francis mengapresiasi kontribusi Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Perihal diskusi soal perubahan iklim, Retno menegaskan komitmen Indonesia untuk berkolaborasi mengatasi kenaikan air laut yang begitu berdampak pada negara-negara kepulauan kecil.
Baca juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Pelajar Internasional Pertaruhkan Status Imigrasi Mereka di AS
Indonesia pun mendukung penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi terkait kenaikan air laut atau High-Level Meeting on the Sea Level Rise pada September 2024, dan berharap pertemuan tersebut membuahkan hasil konkret.