Selain itu, Kemenag juga menggelar rukyatul hilal atau pemantauan hilal (bulan sabit muda pertama) awal Zulhijah di sejumlah titik di Indonesia.
Hasil rukyatul hilal merupakan sebagai satu rujukan dalam penetapan waktu Idul Adha.
Diketahui, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) selalu menggunakan dua metode dalam penentuan awal bulan komariah.
Dua metode itu saling melengkapi dan tidak bisa dinegasikan satu dengan yang lain.
Yakni metode hisab yang bersifat informatif serta metode rukyatul hilal yang bersifat konfirmatif.
Selain itu, Kemenag juga memiliki kriteria posisi hilal sesuai kesepakatan para Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Posisi hilal yang dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) MABIMS yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.
Jadwal Idul Adha 2024 dari NU
Terakhir, berdasarkan kalender 2024 yang dikeluarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bojonegoro, Idul Adha tahun ini juga jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Sementara 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Dalam almanak itu disebutkan, tidak ada perbedaan dalam penetapan tanggal 1 Zulhijah 1445 H.
Sebab posisi hilal sudah di atas kriteria Imkanur Rukyah yang artinya kemungkinan hilal dapat dirukyat atau batas minimal hilal dapat dirukyat.
Adapun kriteria Imkanur Rukyah hilal awal bulan disepakati menjadi 3 derajat untuk tinggi dan 6,4 derajat untuk elongasi.
Lembaga Falakiyah itu juga menetapkan, Sabtu 15 Juni 2024 sebagai hari untuk puasa Tarwiyah dan Minggu, 16 Juni 2024 sebagai Hari Arafah.
Meski demikian, tetap perlu menunggu keputusan terbaru dari NU terkait jadwal Idul Adha 2024.