TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Google.org berkolaborasi mengatasi penyebaran hoaks lewat kelas literasi digital Tular Nalar.
Kerja sama Mafindo dengan Google ini merupakan bentuk tanggung jawab platform digital dalam menangkal hoaks.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Utama Mafindo Solo Raya, Niken Setyawati, dalam jumpa pers di Hotel Alila Solo, Kamis (24/5/2024).
Tular Nalar telah sukses dilaksanakan di tiga kota, yakni Manado, Banjarmasin, dan Purwokerto. Meski masih dalam tahap uji coba, Tular Nalar efektif dalam mengatasi penyebaran hoaks pada kelompok rentan.
Niken menjelaskan, Tular Nalar memiliki dua program yakni Akademi Digital dan Sekolah Kebangsaan.
“Dua program ini memang diperuntukan untuk kelompok rentan, yakni lansia dan pemilih pemula,” ungkap Niken.
Sekolah Digital diperuntukan untuk pemilih pemula, materinya fokus pada prebanking dan demokrasi (pemilu). Sementara Akademi Digital ditujukan untuk lansia, dengan tambahan Kurikulum tentang penipuan digital.
“Untuk lansia kami memberikan perhatian lebih, karena lansia tak hanya menjadi korban hoaxs namun juga banyak menjadi korban penipuan online,” terang Niken.
Setelah efektif dalam tahap uji coba, Mafindo segera menjalankan progam Tular Nalar ke seluruh Indonesia pada Juni 2024.
Nantinya Tular Nalar dapat diikuti oleh 100 peserta yang dibagi dalam 10 kelas. Pembagiannya, proporsi kaum lansia lebih banyak sekitar 65 persen.
Selain Tular Nalar, Mafindo juga memiliki dua progam untuk menangkal hoaks berbasis platform digital. Dua program itu yakni laman turnbackhoax.id, dan chatbot Whatsapp bernama Kalimasada.
Kalimasada merupakan chat interaktif yang dapat diakses pada nomor 085921600500. (TRIBUNNEWS/ALFIN WAHYU)