"Saya tahu permainan untuk impor itu. Kalau saya mau ikut, saya sudah tambah kaya. Tapi tidak, saya tidak pernah ikut di dalam permainan tersebut," tuturnya.
"Satu sen impor beras kalikan berapa juta ton. Coba bayangkan. Ayo, bayangkan. Kalau saya mau ikut waktu itu, kan saya 3 kali tidak pernah pindah komisi, Coba bayangkan. Mungkin Mercy saya udah berapa deh. Gila kok yang namanya urusan impor itu," imbuh Megawati.
Namun, impor beras terus dilakukan karena adanya permainan di belakangnya.
Menurut Megawati, ada pihak yang mencari untung di balik kebijakan impor beras tersebut.
"Bagian mereka yang menikmati, yang lupa diri, yang merasa sudah pada zona nyaman," kata Megawati.
Hal itulah, kata Megawati, yang membuat generasi muda tidak tertarik menjadi petani.
Ia menyebut fenomana ini adalah persoalan serius.
Pasalnya, masih terdapat banyak lahan dan bibit pangan, tetapi minat menjadi petani sangat rendah di era saat ini.
"Impor itu pragmatis banget dibandingkan upaya memberdayakan petani bangsa sendiri," tukasnya.
Baca juga: Seloroh Megawati Bahas Sikap Politik PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran: Gue Mainin Dulu Dong
Megawati Masih Rahasiakan Sikap PDIP
Dalam kesempatan itu, Megawati masih ingin merahasiakan sikap politik PDIP setelah kalah pada Pilpres 2024.
Sambil berseloroh, Megawati mengaku sengaja menunda mengungkap sikap politik PDIP dengan tujuan tertentu.
"Maka sikap politik PDIP didasarkan pada pemikiran mana yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, berdaulat dan lebih berdiri di atas kaki sendiri, itulah landasan sikap politik kita," ucap Megawati.
"Makanya kalau enggak ada yang ikut, yang enggak disiplin, tahu toh ibu mau ngapain."
Megawati lantas berseloroh soal sikap politik PDIP di pemerintahan mendatang.