Hingga kemudian PT IUM disiapkan sebagai pemenang.
Dalam pembuatan PT IUM tersebut, Andrew Hidayat menunjuk sejumlah nominee atau boneka yang tidak memenuhi kualifikasi dari aspek personality dan party untuk duduk selaku direksi dan komisaris.
Adapun uang pembayaran lelang oleh PT IUM sebesar Rp1,945 triliun disebut bersumber dari pinjaman lembaga perbankan milik BUMN dalam hal ini PT Bank BNI (Persero) Tbk Cabang Menteng, dengan pagu kredit sebesar Rp2,4 triliun.
Baca juga: Kejagung Perketat Pengamanan Sikapi Isu Jampidsus Dikuntit Densus 88, Ini Kondisi Febrie Adriansyah
Misi "Sikat" Kejagung
Padahal baru-baru ini suasana di Kejagung sedang menjadi perhatian publik.
Terutama saat munculnya beberapa mobil Polisi Militer berjaga di depan gedung Kejagung.
Diduga pengamanan ini dilakukan berkaiatan dengan masalah yang ditangani Jampidsus Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah.
Kendati demikian, siapa dan apa motif di balik hal ini belum terbongkar.
Menyusul pengamanan ini, muncul isu tentang adanya misi ‘Sikat Jampidsus’ oleh salah satu anggota Densus 88.
Belakangan, misi tersebut dilakukan oleh beberapa aparat kepolisian.
Lebih jauh, misi 'Sikat Jampidsus' bahkan diduga dipimpin seorang perwira menengah Kepolisian berpangkat kombes.
Namun terkait hal ini belum ada penjelasan lebih lanjut. Baik Kejagung maupun Polri "kompak" enggan berkomentar.
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana saat dikonfirmasi juga belum bisa memberikan keterangan lebih detail karena dirinya belum mendapatkan informasi secara jelas.
"Saya saja enggak ngerti itu. Sampai saat ini saya belum dapat informasi yang jelas," ujar Ketut Sumedana, Jumat (24/5/2024) lalu.
Sejauh ini, Ketut hanya mengungkapkan bahwa Jampidsus Febrie Adriansyah dalam keadaan baik.