News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantuan Langsung Tunai

5 Bansos Cair pada Bulan Juni 2024, Salah Satunya BLT Mitigasi Rp 600 Ribu?

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 5 bansos akan cair pada bulan Juni 2024. Apakah salah satunya BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 ribu?

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah bantuan sosial (bansos) masih terus diberikan, termasuk pada bulan Juni 2024 mendatang.

Setidaknya ada 5 bansos yang dipastikan cair pada Juni 2024. Satu di antaranya adalah bantuan sembako sebesar Rp 200 ribu per bulan.

Kemudian ada juga bansos beras 10 kg.

Lantas, dari 5 bansos itu, apakah BLT Mitigasi Risiko Pangan (MRP) sebesar Rp 600 ribu juga akan cair pada Juni 2024?

Selengkapnya, simak informasinya di bawah ini:

1. Bantuan Sembako

Bansos pertama yang akan cair pada Juni 2024 adalah bantuan sembako atau yang dulu bernama Bantuan Pangan Non-Tunai.

Bansos sembako disalurkan dalam wujud uang tunai sebesar Rp 200 ribu per bulan.

Bansos sembako diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) se-Indonesia.

Semestinya, bansos sembako cair sebulan sekali. Namun fakta di lapangan, bansos ini terkadang cair dua bulan sekali dengan alasan efektivitas.

Bantuan sembako Rp 200 ribu disalurkan melalui bank anggota Himpunan Bank Negara (HIMBARA) yaitu BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN.

Selain itu, bantuan sembako dicairkan melalui kantor pos.

Baca juga: Kuartal II Tahun Ini, Realisasi Penyaluran Bansos di Tanjung Pandan, Belitung Mencapai 95 Persen

Bantuan sembako dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membeli beras, daging, buah, sayur, tempe, atau bahan pangan lain.

KPM dapat membelanjakan dana bantuan itu di mana saja dan kapan saja. Tidak lagi terbatas lokasi e-warong atau agen tertentu.

2. Program Keluarga Harapan

Bansos kedua yang akan cair pada Juni 2024 adalah Program Keluarga Harapan (PKH).

Sama seperti bantuan sembako, PKH merupakan bansos rutin yang disalurkan Kementerian Sosial (Kemensos).

Bedanya, bantuan sembako cair setiap sebulan sekali, sedangkan PKH cair per 3 bulan sekali.

Pada Juni 2024 menjadi periode ke-2 pencairan PKH tahun ini.

Bantuan PKH disalurkan kepada 10 juta KPM dengan besaran yang berbeda-beda, tergantung kriteria atau kategori KPM-nya.

Paling sedikit adalah KPM dengan anggota keluarga anak usia SD yaitu Rp 225 ribu atau dengan total Rp 900 ribu per tahun.

Sementara nominal PKH yang paling besar diberikan kepada KPM dengan kategori ibu hamil/nifas dan anak usia dini 0-6 tahun sebesar Rp 750 ribu.

Inilah besaran bantuan PKH setiap tahunnya:

  • Kategori Ibu Hamil/Nifas: Rp 3 juta/tahun atau Rp 750 ribu/tiga bulan
  • Kategori Anak Usia Dini 0 s.d. 6 Tahun: Rp 3 juta/tahun atau Rp 750 ribu/tiga bulan
  • Kategori Lanjut Usia: Rp 2,4 juta/tahun atau Rp 600 ribu/tiga bulan
  • Kategori Penyandang Disabilitas berat: Rp 2,4 juta/tahun atau Rp 600 ribu/tiga bulan
  • Kategori Pendidikan Anak SMA/Sederajat: Rp 2 juta/tahun atau Rp 500 ribu/tiga bulan
  • Kategori Pendidikan Anak SMP/Sederajat: Rp 1,5 juta/tahun atau Rp 375 ribu/tiga bulan
  • Kategori Pendidikan Anak SD/Sederajat: Rp 900 ribu/tahun atau Rp 225 ribu/tiga bulan
  • Penyaluran PKH pada Juni 2024 dilakukan melalui dua cara.

Pertama, langsung ke rekening masing-masing penerima melalui bank Himbara atau pengurus PKH.

Kedua, penyaluran bansos PKH dilakukan melalui kantor pos.

3. Beras 10 Kg

Bansos ketiga yang cair pada Juni 2024 adalah bantuan beras 10 kg Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Bahkan bulan Juni ini menjadi bulan terakhir dalam pencairan bansos beras 10 kg pada 2024.

Belum ada keputusan apakah bansos beras 10 kg ini akan berlanjut lagi atau tidak.

Bantuan beras 10 kg adalah bantuan ekstra alias tambahan bagi penerima bansos PKH dan bantuan sembako.

Jumlah penerima bansos beras 10 kg sebanyak 22 juta KPM seluruh Indonesia.

Penyaluran bansos ini didasarkan pada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

4. BLT Dana Desa

BLT Dana Desa juga menjadi bansos yang cair pada Juni 2024.

Sesuai namanya, BLT ini bersumber dari dana desa yang diberikan pemerintah kepada setiap desa.

Setiap KPM akan menerima BLT Dana Desa 2024 sebesar Rp 300 ribu per bulan.

Waktu dan mekanisme penyaluran BLT Dana Desa 2024 menyesuaikan pihak desa.

Ada yang per 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali.

BLT Dana Desa 2024 langsung disalurkan kepada KPM dalam wujud uang tunai.

KPM akan mendapatkan undangan dari pihak desa/kelurahan untuk menerima BLT Dana Desa 2024.

5. Program Indonesia Pintar (PIP)

Bantuan lain yang cair pada Juni 2024 adalah bansos Program Indonesia Pintar (PIP).

Sebab periode penyaluran PIP tahap 2 berlangsung pada Mei hingga Juli 2024.

PIP diberikan dalam wujud uang tunai kepada pelajar SD, SMP, SMA/SMK, dan mahasiswa yang kurang mampu secara finansial.

PIP juga diberikan kepada pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan siswa kebutuhan khusus lainnya, seperti bencana alam, yatim piatu, korban musibah lainnya.

Besaran PIP bervariasi sesuai dengan tingkat pendidikan, yaitu mulai dari Rp 450 ribu hingga Rp 1,8 juta.

Penyaluran PIP melalui rekening Simpanan Pelajar (SimPel) milik masing-masing siswa penerima PIP.

Di antaranya rekening yang terdaftar di BRI, BNI, dan BSI.

Jadwal pencairan PIP dilakukan sebanyak 3 tahap dan satu tahap bisa berlangsung setiap 3-4 bulan, bila melihat dari jadwal pencairan yang telah ditetapkan.

Bagaimana dengan BLT Mitigasi Rp 600 Ribu?

Dari sekian banyak bansos yang diberikan, BLT Mitigasi sebesar Rp 600 ribu menjadi bansos yang paling ditunggu masyarakat.

Selain nominalnya yang cukup besar, BLT Mitigasi juga sudah dijanjikan cair sejak Februari 2024.

Sayangnya, hingga akhir Mei 2024, bansos pengganti BLT El-Nino itu tak kunjung cair.

Pada pertengahan bulan lalu, pejabat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, belum ada perkembangan program BLT Mitigasi Rp 600 ribu.

Sekretaris Kemenko Perekonomia, Susiwijono Moegiarso menjelaskan, semula rencana penyaluran BLT Mitigasi Risiko Pangan diumumkan sebagai respons dari perkembangan dinamika global dan harga pangan pada awal tahun 2024.

Kala itu, pemerintah menilai, dampak dari berbagai sentimen itu terhadap masyarakat masih tinggi, sehingga diumumkan rencana pemberian BLT.

Namun, seiring berjalannya waktu, dinamika yang dihadapi pun bergeser. Urgensi pemerintah pun turut berubah.

"Saya enggak tahu, dari seiring waktu ini kan sudah mulai konteksnya pasti berbeda," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Susiwijono mengatakan, alokasi anggaran dari program BLT Mitigasi Risiko Pangan sampai saat ini belum tersedia.

Sebab, penganggaran untuk program BLT Mitigasi Rp 600 ribu masih berada di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Sampai sekarang memang belum ke kita," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran untuk bantuan tersebut sudah ada.

Meski demikian, ia juga belum bisa memastikan kapan bantuan tersebut akan cair.

"Enggak ada kendala. Anggaran pasti ada. Tunggu saja," kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Airlangga pun menyebutkan, pemerintah memiliki anggaran cukup untuk melaksanakan program yang membutuhkan biaya sebesar Rp 11,25 triliun itu.

Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, pemerintah tengah meninjau postur dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Padahal, BLT Mitigasi Risiko Pangan diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebagai pengganti BLT El Nino sebesar Rp 600.000.

"BLT Mitigasi Risiko Pangan kita masih liat seluruh postur APBN," tambahnya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Nitis Hawaroh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini