News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Film VINA: Sebelum 7 Hari Laris Manis di Bioskop, Keluarga Vina Bakal Kecipratan Bonus dari Produser

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster Film Vina: Sebelum 7 Hari - Film Vina: Sebelum 7 Hari laris manis di bioskop, sutradara film pastikan keluarga Vina mendapatkan kompensasi dari film tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Film Vina: Sebelum 7 Hari laris manis di bioskop seluruh Indonesia dan tercatat sudah ditonton lebih dari 5,7 juta orang setelah tiga pekan tayang dari 8 Mei 2024.

Sutradara film, Anggy Umbara mengatakan, film Vina: Sebelum 7 Hari itu diangkat dari kisah nyata tentang kejadian meninggalnya Vina Cirebon secara tragis.

Bahkan peristiwa pembunuhan itu juga dianggap janggal dan tidak diketahui secara pasti apa penyebab sebenarnya hingga sekarang.

Film tersebut diproduksi oleh rumah produksi Dee Company dan sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga Vina.

Sebelum film Vina: Sebelum 7 Hari itu tayang di bioskop, Anggy mengaku, sudah ada perjanjian kesejahteraan bagi keluarga Vina Cirebon, jika film laku keras.

Sebab, rumah produksi tidak hanya mementingkan bisnis saat pembuatan film ini.

Dikaui Anggy, Produser film ini juga mempunyai niat baik untuk keluarga Vina.

"Jadi setahu saya, ada perjanjian kompensasi dan kesejahteraan lah (ke keluarga Vina) kalau memang film ini laris."

"Produser juga punya niat baik untuk membahagiakan keluarganya Vina," kata Anggy Umbara ketika ditemui di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

Namun, Anggy belum tahu, apakah rumah produksi sudah memberikan kompensasi itu atau belum kepada keluarga Vina.

"Kalau Belum dikasih saya nggak tahu. Personal itu. Cuma izin pembuatan film memang sudah diurus sebelum produksi," ujar Anggy.

Baca juga: Film VINA: Sebelum 7 Hari Ditonton 5,7 Juta Orang, Tapi Dilaporkan Polisi Sampai Sutradara Heran

Meski laris manis, Anggy juga menyadari, banyak komentar negatif mengenai film tersebut, karena ia dan rumah produksi dituding hanya memanfaatkan kondisi.

Namun, itu semua Anggy kembalikan kepada sudut pandang masing-masing orang saat memberikan komentar soal film Vina: Sebelum 7 Hari ini.

"Kalau yang saya tahu pas sebelum film dimulai, ada perjanjian khusus hitam di atas putih. Kalau sukses ada."

"Insya Allah industri ini memang sudah seperti itu. Harusnya kalau memang ada kesuksesan akan berbagi," jelasnya.

Sebelumnya, kasus kematian Vina Cirebon yang terjadi pada 2016 silam itu kembali mencuat usai film Vina: Sebelum 7 Hari tersebut ramai dibicarakan.

Akibat kasus itu viral kembali, polisi menangkap seorang pria bernama Pegi Setiawan alias Perong dan menetapkannya sebagai tersangka utama pembunuhan Vina.

Namun, pihak Pegi menampik telah terlibat dalam pembunuhan Vina dan mengaku menjadi tumbal dari pengusutan kasus tersebut.

Terkait kasus Vina ini, Presiden Jokowi bahkan hingga buka suara dan meminta polisi untuk transparan dan terbuka dalam mengungkap kasus kematian Vina Cirebon.

Untuk diketahui, peristiwa pembunuhan dan rudapaksa terhadap Vina terjadi pada 27 Agustus 2016 di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Vina dan kekasihnya bernama Muhammad Risky Rudiana alias Eky disebut dibunuh secara sadis oleh sejumlah anggota geng motor.

Setelah membunuh korban, geng motor ini merekayasa kematian korban seolah Vina dan kekasihnya tewas karena kecelakaan.

Film VINA: Sebelum 7 Hari Dilaporkan ke Polisi

Sebelumnya, Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) membuat aduan ke Bareskrim Polri lantaran film garapan sutradara Anggy Umbara itu dinilai menciptakan kegaduhan.

Mengenai laporan tersebut, Anggy mengaku heran, karena sebelum ditayangkan di bioskop, film Vina: Sebelum 7 Hari itu sudah lolos sensor.

"Sejak kapan film melanggar hukum setelah ditonton jutaan orang dan dianggap membuat kegaduhan."

"Sebelum tayang di bioskop kan film ini sudah lolos sensor dan dasarnya memang kisah nyata," kata Anggy, Jumat, dikutip dari Wartakotalive.com.

Anggy lantas mempertanyakan, bagian film mana yang disebut membuat gaduh itu.

Menurutnya, film adalah salah satu media yang bisa menjadi kontrol kehidupan masyarakat, jika dianggap membuat gaduh, Anggy justru merasa janggal.

"Film ini bukan kegaduhan, tapi respon masyarakat yang mengikuti kasus Vina Cirebon, saya heran kok dianggap gaduh, itu kan janggal dan aneh" kata Anggy.

Bahkan ketika film Vina: Sebelum 7 Hari itu diminta turun dari layar bioskop, Anggy hanya meresponsnya santai.

"Ya kalau bisa enggak usahlah, filmnya juga udah tinggal berapa layar, jadi enggak usah disuruh-suruh akan turun sendirinya, setiap minggu bakal muncul 2-3 film baru," jawab Anggy, Jumat.

Jika disuruh memberikan klarifikasi sebagai sutradara film itu ke polisi, Anggy pun menyatakan siap.

Karena, katanya, memang tidak ada niatan buruk dalam memggarap film tersebut.

"Kalau memang saya dipanggil nantinya ya pasti datang, saya engga punya agenda apa-apa dan niatnya baik dan kenapa takut," ujar Anggy.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Anggy Umbara Pastikan Keluarga Vina Dapat Kompensasi dari Larisnya Film Vina: Sebelum 7 Hari

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Arie Pujie Waluyo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini