Hal itu disampaikan Hasto saat ditemui usai menghadiri acara bertajuk Dilema Intelektual di Masa Gelap Demokrasi: Tawaran Jalan Kebudayaan pada acara 'Koentjaraningrat Memorial Lecture XXI/2024' di Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (3/6/2024).
"Ya ini pasti, ini ada orderan, pasti ada orderan untuk mengundang saya karena bersikap kritis mempersoalkan terkait dengan kecurangan-kecurangan pemilu," kata Hasto.
Sama seperti Ronny, Hasto juga merasa heran kritikannya dipersoalkan.
Padahal, soal dugaan kecurangan Pemilu ini sudah menjadi perhatian elemen masyarakat.
"Lah ini kan sudah disuarakan melalui satu kajian-kajian akademis, melalui temuan-temuan secara empiris di lapangan."
"Adanya kepala desa yang diintimidasi, adanya kepala daerah yang diintimidasi, pers yang diintimidasi," jelas Hasto.
Hasto juga merasa bingung, ketika menyuarakan soal kecurangan Pemilu, polisi percepat proses hukumnya.
Sementara, sejumlah kasus-kasus korupsi, tambang ilegal hingga kejahatan perbankan, sepertinya justru dijalankan dengan lambat.
(Tribunnews.com/Galuh WIdya Wardani/Abdi Ryanda Shakti/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)