News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BKSAP DPR Nilai Forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership Perkuat Hubungan Politik

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana dengan Ketua National Assembly Namibia Hon. Prof. Peter Katjavivi

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menginisiasi adanya pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership. 

Hal itu untuk mempererat hubungan antara parlemen Indonesia dan afrika, guna membuka peluang kerjasama di berbagai bidang antara Indonesia dengan seluruh negara Afrika. 

Putu menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan dengan Parlemen Namibia (National Assembly dan National Council) saat melaksanakan kunjungan kerja ke Namibia, Afrika, 2 - 8 Juni 2024 lalu.

"Melihat akselerasi diplomasi antar parlemen hingga saat ini, melalui BKSAP DPR RI, inisiasi pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership bisa kita bangun seperti forum parlemen Indonesia - Pasifik (IPPP), " kata Putu dalam keterangan tertulis, Senin (10/6/2024). 

Putu mengungkapkan tujuan forum tersebut untuk memperkuat hubungan secara khusus di bidang politik, dan membuka peluang kerjasama di berbagai bidang lainnya.

"Seperti perdagangan, Investasi, pariwisata, pendidikan, kebudayaan, serta peningkatan capacity building," katanya. 

Diketahui, Delegasi BKSAP diterima secara resmi oleh Ketua National Assembly Namibia, Hon. Prof. Peter Katjavivi, Hon. Maximillian Katjimune serta Hon. Edson Isaack yang merupakan anggota dari Indonesia-Namibia Friendship Group. 

Dalam pertemuan tersebut ikut mendampingi, Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo.

Sebagai Ketua Delegasi BKSAP DPR RI, Putu menegaskan, melalui kunjungan ini, BKSAP DPR RI sebagai vocal point atau penjuru diplomasi parlemen Indonesia memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antarbangsa, juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara, dan menjadi landasan bagi hubungan yang lebih baik di masa depan.

“Di tahun 1955 ada Konferensi Asia-Afrika. Jadi, artinya semangatnya jelas. Parlemen tentu turut dalam mengimplementasikan semangat tersebut melalui forum parlemen yang tadi itu, Indonesia-Africa Parliamentary Partnership, " kata Putu. 

"Mudah-mudahan tahun ini bisa kita inisiasi, tapi paling tidak pada periode (DPR RI) ke depan 2024-2029 inisiatif ini bisa kita wujudkan. Ini akan memberikan kesempatan pada kita untuk memperkuat hubungan kerjasama yang telah dibangun Indonesia selama bertahun-tahun dengan negara-negara Afrika, khususnya yang memiliki ikatan sejarah erat dengan Indonesia melalui Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok," imbuhnl politikus asal Bali itu. 

Putu berharap, kunjungan ini akan membuka peluang kerjasama baru yang lebih luas dan mendalam antara DPR RI dan National Assembly Namibia yang dimulai dan dijembatani oleh BKSAP DPR RI.

"Kami berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi erat, memanfaatkan setiap peluang demi kesejahteraan masyarakat kedua negara, " kata Putu. 

Beberapa poin yang disepakati antara lain adalah, meningkatkan saling kunjung antar parlemen; peningkatan kerjasama capacity building khususnya yang berhubungan dengan kesekretariatan parlemen; saling mendukung dalam pencalonan di forum - forum internasional; pembentukan dan peningkatan grup kerjasama bilateral parlemen indonesia dan namibia; serta mendorong kerjasama berbagai bidang.

Menurut Putu, forum Indonesia-Africa di Bali pada 27 - 28  Agustus mendatang, harus menjadi moment percepatan kerjasama di segala bidang secara khusus kerjasama perdagangan dan investasi.

Kunjungan BKSAP DPR RI ke Namibia, merupakan kunjungan balasan. 

Dimana sebelumnya pada Desember 2023, Delegasi National Council Namibia dipimpin oleh Hon. Lukas Muha telah melakukan kunjungan kerja dalam rangka benchmarking study dan telah diterima dengan sangat baik oleh Parlemen Indonesia. 

Kunjungan ke namibia ini juga merupakan kunjungan yang bersejarah dari parlemen Indonesia, karena secara resmi baru pertama kali parlemen Indonesia ke Namibia.

Baca juga: Putu Rudana Ungkap  WWF ke-10 Penanda Komitmen Parlemen Atasi Masalah Air Lewat Politik dan Tindakan

Sedangkan, hubungan diplomatik Indonesia dengan Namibia telah terjalin sejak 13 Mei tahun 1991. 

Dimana, Indonesia berkomitmen dan mendukung penuh kemerdekaan Namibia sejak tahun 1990. Presiden Soeharto merupakan Presiden Indonesia pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Namibia, Afrika bagian selatan pada tahun 1997.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini