TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumber daya manusia (SDM) sektor pertanian terus ditingkatkan sebagai upaya mendukung ketahanan pangan.
Hal tersebut dilakukan salah satunya dengan meresmikan SMK Pertanian TNI-AD yang berlokasi di Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.
Peletakan batu pertama pembangunan SMK ini dilakukan oleh Founder Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) Jerry Hermawan Lo bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Jerry menargetkan, pihaknya mencetak 1.000 pelajar dari SMK Pertanian yang sudah pandai dalam bercocok tanam.
Kemudian, setelah lulus akan diberi kesempatan untuk mengenyam sekolah yang lebih tinggi ke perguruan tinggi.
"Targetnya kami akan mencetak 1.000 sarjana pertanian bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat untuk menyekolahkan terutama anak-anak yang lulus SMP ke SMK-nya, nanti kami akan teruskan masuk perguruan tinggi," ucap Jerry ditulis Selasa (18/6/2024).
Menurutnya, sekolah SMK Pertanian ini tidak dipungut biaya, di mana para siswa/siswinya akan berasal dari seluruh Indonesia, bukan hanya warga Sukabumi.
"Tapi intinya bukan hanya mendapatkan sekolah teori tetapi ada juga praktik karya nyatanya di lapangan," ucapnya.
Sementara itu, lanjut Jerry, para guru SMK Pertanian ini berasal dari pengajar di sekolah-sekolah sekitar. Dengan catatan, mereka yang mengajar sudah selesai memberi ilmu ke siswa-siswinya di sekolah.
"Di sekolah-sekolah di sekitar sini jadi guru-guru itu lah kita rekrut. Sehingga jam-jam tertentu yang tidak mereka mengajar di situ dapat mengajar di SMK kita. Tapi tidak menutup kemungkinan murid-murid kita ini sudah lulus S1 dia mau mengajar di situ (SMK Pertanian) kenapa tidak buat adik-adiknya," urainya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) JHL Foundation, Marisi Panggabean mengatakan, hadirnya SMK Pertanian dapat membantu menjaga ketahanan pangan Indonesia. Sebab, nantinya para siswa diberi bekal pembelajaran tentang sukses dalam bertani.
"Kerja sama ini sesuai dengan MoU antara Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) dan TNI dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan untuk ketahanan pangan nasional," tuturnya.
Baca juga: Dorong Munculnya Petani-petani Muda, Mbak Ita Ajak Generasi Muda menjadi Agen Ketahanan Pangan
Ditargetkan sekolah ini rampung pada Juni untuk seluruhnya dan dapat digunakan atau beroperasi pada Juli 2024.