“Yang jelas, sekarang ada 6.000 rekening yang sudah diblok."
"Dan itu ada uangnya,” kata Muhadjir.
Ia mengatakan, daftar ribuan rekening tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat.
Nantinya jika tak kunjung ada pihak yang mengaku atas kepemilikan rekening tersebut, pemerintah akan mengambil alih rekening-rekening tersebut.
“Nanti kita umumkan. Kalau nanti nggak ada yang ngaku, ambil oleh negara,” katanya.
Libatkan Ibu-ibu PKK hingga Karang Taruna
Pemerintah bakal melibatkan unsur-unsur di masyarakat untuk mencegah judi online.
Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto mengatakan Pemerintah bakal melibatkan pemuda dan ibu-ibu di lingkungan masyarakat.
"Melakukan optimalisasi peran dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, ibu-ibu PKK, Karang Taruna untuk mencegah terjadinya judi online di wilayah-wilayah pedesaan, desa, maupun Kelurahan," ujar Hadi.
Keluarga, menurut Hadi, memiliki peran penting dalam mencegah judi online dari lingkup terkecil.
Dirinya mengatakan banyak anak-anak yang telah menjadi korban judi online.
"Tentunya adalah dengan memberikan penguatan peran keluarga agar ada komunikasi antara orang tua dengan anaknya."
"Kalau kita lihat bahwa 2 persen itu adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, ini sangat diperlukan peran keluarga untuk bisa memberi edukasi itu," ucap Hadi.
Menurut Hadi, Pemerintah akan melakukan pencegahan dengan melibatkan para pemuka agama dan pengajar.
"Kita akan lakukan kampanye kesadaran masyarakat yang ekstensif yaitu dengan cara mengedukasi terkait dengan risiko kecanduan judi online, bisa melalui sekolah-sekolah yang formal maupun non formal," ucap Hadi.(*)