TRIBUNNEWS.com - Perusahaan asal Bali, PT Tunas Jaya Sanur, dipercaya menjadi kontraktor yang akan membangun rumah baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Adi Sutjipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Diketahui, rumah baru Jokowi akan mulai dibangun pada Juli 2024 dan diperkirakan selesai tahun 2025 mendatang.
"Pengerjaan ini (pembangunan rumah baru Jokowi) dilakukan oleh kontraktor dari Bali," ungkap Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, Selasa (25/6/2024), dilansir TribunSolo.com.
Lalu, siapakah pemilik PT Tunas Jaya Sanur?
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di laman resminya, PT Tunas Jaya Sanur didirikan oleh tiga orang, yaitu I Made Dapir, I Nyoman Sujana, dan I Made Madeg.
Namun, pencetus utama didirikannya PT Tunas Jaya Sanur pada 1978 silam, adalah I Made Dapir.
I Made Dapir yang saat ini tercatat sebagai Owner Tunas Jaya Sanur Group, lahir di Sanur, Bali, pada 1949 silam.
Ia sudah mulai mencari nafkah sendiri setelah lulus dari SMA Saraswati.
Awalnya, I Made Dapir memilih profesi sebagai peternak ayam ras dan petelur sekaligus tukang kayu.
Seiring berjalannya waktu, kemampuannya semakin berkembang hingga bisa menghitung perencanaan bangunan.
Ia pun dipercaya menjadi seorang mandor dalam beberapa proyek pembangunan hotel di Bali.
Baca juga: 4 Fakta Rumah Baru Jokowi di Karanganyar: Lokasi Dipilih oleh Presiden, Luasnya 12.000 Meter Persegi
Saat I Made Dapir bekerja sendiri, dimulai dari proyel pembangunan SD Inpres, ia memutuskan untuk memulai bisnis kontraktor.
Pada 1978, ia mendirikan sebuah badan usaha di rumahnya, CV Tunas Jaya, yang kini menjadi PT Tunas Jaya Sanur.
Perusahaan I Made Dapir itu semakin berkembang pesat setelah terlibat pembangunan hotel dengan bayaran berupa dolar, pada 1982.