News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stunting di Indonesia

Pemuda Katolik: Program Makan Bergizi Gratis Perlu Didukung Sebagai Langkah Atasi Stunting

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma. Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintahan ke depan sebagai tindak lanjut program Presiden Jokowi, perlu di dukung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma mengatakan, bahwa program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintahan ke depan sebagai tindak lanjut program Presiden Jokowi, perlu di dukung.

Satu di antaranya, bisa melalui program nasional unggulan yaitu Aplikasi Desa Terhubung. 

Hal itu disampaikan Gusma saat Rapimnas II Pemuda Katolik yang diadakan di Convention Center Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

"Inisiatif ini merupakan langkah signifikan dalam mengatasi stunting, peningkatan kesehatan anak dan malnutrisi di Indonesia, terutama di kalangan keluarga berpenghasilan rendah dan rentan," kata Gusma, Kamis (4/7/2024).

Gusma menyebutkan, Pemuda Katolik mendukung program pemerintah ini dengan menawarkan pemanfaatan teknologi informasi untuk kelancaran program tersebut, melalui aplikasi Desa Terhubung. 

Sejak tahun lalu, aplikasi ini sudah memperoleh rekomendasi dari Kementrian Desa Republik Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menjadi mitra desa dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

Baca juga: Guru Besar IPB: Pengetahuan Gizi Bagi Orang Tua Dapat Turunkan Angka Stunting

Sementara, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Johanes Sitohang menjelaskan bahwa aplikasi Desa Terhubung merupakan platform digital yang menghubungkan perekonomian masyarakat desa dengan berbagai layanan dan produk lokal dan regional. 

Melalui kemitraan dengan elemen pemerintah desa dan BUMDES, teknologi digital dalam aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk memastikan distribusi informasi tentang bahan makanan yang berkualitas dan murah, yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang, serta dapat menjangkau lebih banyak masyarakat desa dengan cara lebih terorganisir dan transparan. 

"Masyarakat desa pengguna aplikasi mudah mendapatkan informasi yang akurat tentang program makan bergizi gratis hingga mengakses jadwal dan menu harian yang memuat pedoman gizi seimbang melalui fitur yang disediakan oleh aplikasi," ujar Johanes.

Dengan informasi yang tersedia secara real-time, masyarakat tidak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk mencari lokasi distribusi atau terjebak antrian panjang. 

Fitur notifikasi membantu penerima manfaat mendapat pembaruan jadwal dan perubahan lokasi sehingga masyarakat tidak ketinggalan informasi.

Manfaat lain dari penggunaan aplikasi ini adalah mendukung pertumbuhan ekonomi pedesaan. 

Bahan makanan yang digunakan dalam program makan siang gratis sebagian besar dibeli dari petani dan produsen lokal, sehingga membantu meningkatkan perekonomian daerah setempat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memberdayakan ekonomi lokal sekaligus memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Baca juga: Jadi Zona Bebas Stunting, IKN Bakal Dihuni Hanya 2 Juta Penduduk

Kolaborasi antara aplikasi Desa Terubung dan program makan bergizi gratis menunjukkaan peran teknologi dalam mendukung kebijakan sosial.

"Dengan memanfaatkan kekuatan digital, program ini tidak hanya memastikan distribusi yang efisien tetapi juga meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung dan merata," kata pria yang akrab disapa Joe ini.

Joe menilai kerja kolaborasi dengan pemerintah dapat berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan kuat. 

Dengan terus memperkuat kerjasama dan mengembangkan inovasi, kolaborasi ini berpotensi jadi model bagi program inisiatif dengan nilai sosial dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik di masa depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini