News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemlu RI Akan Gelar Konferensi Internasional Literasi Keagamaan, Wadah Pemeluk Agama Saling Belajar

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers acara Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB), di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia bersama Institut Leimena mengadakan Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) pada 10-11 Juli 2024 di Jakarta.

Konferensi ini melibatkan 50 narasumber nasional dan internasional, untuk membahas upaya penguatan kolaborasi multiagama di tengah berbagai tantangan dunia saat ini.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dijadwalkan membuka acara sekaligus menyampaikan sambutan kunci pada Rabu (10/7/2024).

Adapun tema Konferensi Internasional LKLB yakni 'Multi-faith Collaborations in a Inclusive Society' atau Kolaborasi Multi-iman dalam Masyarakat yang Inklusif.

Forum ini akan jadi wadah bagi dari berbagai pemeluk agama dan kepercayaan untuk saling belajar dan bekerja sama dengan tetap menghormati perbedaan guna mengatasi masalah yang jadi perhatian bersama.

"Itulah sebabnya Kementerian Luar Negeri dan Institut Leimena merasa penting menjadi tuan rumah bersama dalam Konferensi Internasional LKLB untuk pengembangan kolaborasi multiagama dalam memajukan dan melindungi hak asasi manusia," kata Direktur Diplomasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu RI, Ani Nigeriawati dalam konferensi pers di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Perkuat Moderasi Beragama, Kemenag Sebar 500 Dai ke Daerah 3T Selama Ramadan

Program Manager Institut Leimena, Daniel Adipranata mengatakan perbedaan agama rentan sebagai sumber konflik dan ketegangan, seperti dinyatakan laporan UNESCO berjudul 'Reimagining Our Futures Together' (2021) di mana dunia tampak semakin terpecah dan terpolarisasi, sehingga upaya memikirkan kembali masa depan bersama membutuhkan pedagogi yang memupuk solidaritas.

Konferensi ini juga sebagai tindaklanjut keberhasilan pelatihan Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Indonesia yang telah melatih lebih dari 8.500 guru dalam waktu 2,5 tahun dan melibatkan 25 lembaga pendidikan dan keagamaan.

"Secara khusus, konferensi juga akan menyoroti peran penting pendidikan dalam pembangunan kolaborasi multiagama," kata Daniel.

Baca juga: Kemenag Promosikan Moderasi Beragama di Jepang, Sasar Sekolah Hingga Perguruan Tinggi

Adapun selama dua hari pelaksanaan, Konferensi Internasional LKLB ini menghadirkan 50 narasumber lintas negara yang mengisi 5 panel utama dengan format hibrid dan 10 sesi breakout.

Sekitar 200 peserta diundang yang merupakan pejabat pemerintah dalam dan luar negeri, duta besar negara sahabat, hingga akademisi.

Dalam konferensi pers ini, hadir juga Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI (2016-2019) dan Menteri Luar Negeri (1999-2001) Dr. Alwi Shihab; Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI dan Senior Fellow Institut Leimena, Prof Siti Ruhaini Dzuhayatin; Direktur Madrasah Masjid Istiqlal dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Ittihad Persaudaraan Imam Masjid, M Taufiqurrahman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini