Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KRI RE Martadinata (KRI REM-331) TNI Angkatan Laut kembali membuktikan ketangguhannya dengan mengarungi Samudera Pasifik.
Kapal yang diklaim merupakan salah satu kapal tercanggih dengan kemampuan Ocean Going tersebut tiba di Pearl Harbour, Hawaii, Amerika Serikat setelah sekitar 12 hari pelayaran menuju Hawaii untuk ikut serta dalam Latihan Bersama Rim of Pacific (RIMPAC) tahun 2024.
Komandan satuan tugas (Dansatgas) Latma RIMPAC 2024 Kolonel Laut (P) Adam Tjahja S bersama jajaran personel TNI AL berhasil mengarungi Samudera Pasifik dengan rute Surabaya - Bitung - Guam - Hawaii dan berlabuh di Pearl Harbor, Hawaii pada Rabu (26/6/2024).
Kapal perang kelas Perusak Kawal Rudal (PKR) tersebut akan mengikuti latihan bersama puluhan kapal perang negara lainnya sejak 26 Juni 2024 hingga 2 Agustus 2024.
Informasi dihimpun, KRI REM - 331 dan puluhan kapal perang negara lainnya dituntut bekerja sama dan membuktikan ketahanan operasional karena Sea Phase dilaksanakan selama tiga pekan tanpa sandar di pangkalan.
Baca juga: DPR Sudah Terima Surpres RUU TNI, Polri hingga RUU Kementerian Negara
Commercial Manager Damen Naval, Patrick van der Heiden mengatakan, keikutsertaan KRI REM - 331 dalam ajang tersebut membuktikan kemampuan kapal tersebut dalam misi internasional.
"Partisipasi KRI REM-331 dalam RIMPAC adalah bukti nyata dari kemampuan dan dedikasi tim dalam misi internasional ini," kata Patrick dalam keterangan tertulis pada Selasa (9/7/2024).
"Pada tahun 2018, KRI REM berpartisipasi dalam RIMPAC bersama 27 negara lainnya, dan pada tahun 2022, turut serta dalam Multilateral Naval Exercise Milan di Vusakhapatnam, India. Tahun yang sama, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, kelas PKR lainnya, juga mengikuti Latma RIMPAC 2022," sambung dia.
Sebagai catatan, kapal perang Perusak Kawal Rudal tersebut merupakan Kolaborasi PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding Proyek.
Proyek itu disebut-sebut sebagai tonggak bersejarah bagi PT PAL dalam membangun PKR 105 meter melalui kolaborasi dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding.
Kerja sama tersebut, kata dia, memperkuat kemampuan PT PAL dalam memproduksi kapal perang dengan teknologi tinggi.
"Pelatihan dan alih teknologi (ToT) dalam proyek ini mencakup desain, pengadaan, manajemen proyek, hingga produksi, baik di dalam maupun luar negeri. Sebanyak 280 personil dilatih untuk membangun modul-modul PKR di PT PAL dan Belanda," kata Patrick.
Baca juga: Cerita Panglima TNI Pernah Suruh Pasukan Tahajud dan Yasinan saat Misi Kemanusiaan ke Palestina
PKR pertama diselesaikan pada akhir 2016 dan diserahkan kepada TNI AL pada April 2017 dengan status On-Budget, On-Time, dan On-Right Quality.
Ia mengatakan, pembangunan kapal tersebut mengadopsi pendekatan Ship Integrated Geometrical Modularity Approach yang memungkinkan pembangunan kapal lebih cepat dan akurat.
Teknologi modular tersebut, kata dia, memungkinkan pengujian sebagian modul sebelum digabungkan menjadi satu.
"Metode ini mempercepat proses pembangunan kapal dengan presisi tinggi," kata Patrick.