TRIBUNNEWS.COM - Pegi Setiawan mengungkapkan deretan kekerasan yang diterimanya dari Polda Jawa Barat (Jabar) saat ia pertama kali ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Diketahui, kini Pegi telah bebas dari jeratan kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon pada 2016 silam, setelah Hakim Eman Sulaeman mengabulkan gugatan praperadilannya, Senin (8/7/2024).
Setelah menghirup udara bebas, Pegi membeberkan apa saja yang dialaminya selama proses penangkapannya di Bandung pada 21 Mei 2024 lalu.
Termasuk soal kekerasan yang dilakukan oleh penyidik Polda Jabar kepadanya. Berikut rangkumannya.
1. Kedua Mata Ditutup Lakban
Kekerasan pertama yang dialami Pegi yakni saat kedua matanya ditutup menggunakan lakban.
Saat itu, Pegi baru ditangkap di Bandung dan hendak dibawa ke Polda Jabar.
Namun, ia ditahan terlebih dulu di Polsek Bojongloa Kaler Kota Bandung.
"Abis dari Polsek, mata ditutup lakban langsung dibawa ke Polda Jabar," kata Pegi, dikutip Tribun Jakarta dari tayangan iNews, Jumat (12/7/2024).
2. Dipukul di Bagian Mata
Lebih lanjut, Pegi juga mengaku dipukul saat awal penyidikan di Polda Jabar.
Saat itu yang dipukul adalah bagian matanya.
"Dipukul bagian mata," ungkap Pegi.
Baca juga: Ditantang Pegi soal Kesaksian Kasus Vina, Keberadaan Aep di Bekasi Tak Diketahui Keluarganya
3. Diinjak Kakinya di Bagian Paha
Selain dipukul, kakinya juga sempat diinjak oleh penyidik.
Injakan itu dirasakan Pegi di bagian paha kakinya.
"Diinjak kaki bagian paha," imbuh Pegi.
4. Ditutup Kepalanya Pakai Kresek Hitam
Kekerasan lain yang diterima Pegi adalah saat kepalanya harus ditutup menggunakan kresek plastik hitam.
Hal itu terjadi setelah ibu dan kuasa hukumnya datang.
Meskipun tak lama, kresek yang menutupi kepala Pegi itu sempat membuat Pegi tak bisa bernapas.
Kemudian Pegi mencoba memberontak hingga akhirnya kresek itu dilepaskan dari kepala Pegi.
"Sempat ada penyidik masukin kresek ke muka saya. Enggak lama, cuma saya enggak bisa napas. Saya berontak, mereka buka lagi," terang Pegi.
5. Intimidasi Verbal
Tak hanya kekerasan fisik, ternyata Pegi juga mendapatkan intimidasi verbal dari polisi.
Dia merasa dipaksa agar mengakui telah membunuh Vina dan Eky di Cirebon pada 2016.
Intimidasi itu sampai membuat Pegi tidak bisa tidur.
"Dua malam enggak tidur. Selama dua malam mental saya jatuh," ungkap Pegi.
Baca juga: Mahfud MD Sebut 2 Hal Serampangan Kasus Vina yang Dilakukan Polri, Termasuk Penetapan Pegi Tersangka
Polri Masih Bungkam meski Tahu Pengakuan Pegi Setiawan Disiksa Penyidik
Meski telah mendengar pengakuan adanya kekerasan yang diterima Pegi, Polda Jabar masih belum memberikan tanggapannya.
Meski demikian, Polda Jabar mengaku menghargai keputusan yang sudah dibacakan oleh PN Bandung soal pembebasan Pegi.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.
Baca juga: Pegi Setiawan Ganti Nama Jadi Robi, Gara-gara Dibully Cewek dan Artis Peggy Melati Sukma Terbawa
Polda Jabar juga sudah menerima salinan pada putusan hakim PN Bandung dan akan memperlajarinya lebih lanjut.
"Tentunya menghargai apa yang menjadi hasil keputusan tersebut. Tindak lanjutnya telah ditindaklanjuti ya."
"Kemudian selanjutnya tentu mencermati dan kemudian mempelajari apa yang menjadi putusan tersebut," ujar dia di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2024), dilansir Kompas.com.
"Ya tentu sejauh ini, itu yang bisa kami sampaikan ya, yang kami dapat jelaskan," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pegi Kembali Bongkar Kelakuan Tak Manusiawi Polda Jabar, Mata Ditutup Lakban Saat Ditangkap
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rifqah)(Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)(Kompas.com)