TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 14 wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Minggu (14/7/2024).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, sebanyak enam wilayah akan diguyur hujan lebat disertai angin dan kilat pada Minggu, besok.
Wilayah yang diperkirakan hujan lebat itu, di antaranya Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua.
Kemudian, lima wilayah lain berpotensi hujan, disertai angin dan kilat.
Sementara tiga daerah lainnya diiprediksi mengalami angin kencang.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada Minggu, 14 Juli 2024:
Wilayah berpotensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Riau
- Kalimantan Timur
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
Wilayah berpotensi angin kencang:
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari Bmkg.go.id, Bibit Siklon Tropis 90W terpantau berada di Laut Filipina, dengan tekanan 1006 hPa dan kecepatan angin maksimum 15 knots.
Bibit siklon tropis ini memiliki pergerakan ke arah Timur Laut dengan potensi untuk menjadi siklon tropis mdalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Laut Maluku hingga Laut Filipina, di Maluku Utara, di Samudera Pasifik sebelah utara Papua, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Sirkulasi Siklonik juga terpantau di sekitar Teluk Cendrawasih yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Papua Barat Daya, dari Papua Tengah hingga Papua Barat, di Papua Pegunungan dan di Papua.
Daerah konvergensi lain memanjang di Aceh, di Sumatera Utara, di Perairan Barat Bengkulu, di Jambi, dari Laut Natuna hingga Laut Cina Selatan, di Kalimanan Selatan, di Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara, Teluk Bone, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, hingga Selat Makassar, di Sulawesi Tengah, di Jawa Barat bagian tenggara, di pesisir utara Jawa Timur, di NTB, dan di NTT.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Sirkulasi Siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)