"Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," kata Savic dalam keterangan di laman resmi NU, Minggu (14/7/2024) malam.
Savic menilai, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU, dan itu akan memperburuk citra NU di mata publik.
Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.
"Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa."
"Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil," kata dia.
Savic menegaskan PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.
"Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Palestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina," ujar dia.
Baca juga: Foto-foto Pertemuan Jusuf Kalla dengan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha
Soal sanksi dari PBNU kepada warga yang berkunjung ke Israel itu, Savic menjelaskan kemungkinan PBNU akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan 5 tokoh tersebut ke Israel.
"Yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU," tegasnya.
Sebelumnya, berdasarkan foto yang diterima, tampak Isaac duduk dengan menggunakan stelan jas warna biru gelap.
Hasil Pertemuan JK dengan Haniyeh
Sebelumnya, Jusuf Kalla bertemu dengan Pemimpin Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (12/7/2024).
Dalam pertemuan selama dua jam itu, Jusuf Kalla menyampaikan bela sungkawa kepada bangsa Palestina yang menjadi korban selama konflik.
JK juga menegaskan sikap solidaritas serta dukungan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.
JK mengatakan mata dunia sekarang tertuju ke Gaza.