News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

MUI Sebut 5 Tokoh Muda NU yang Temui Presiden Israel Isaac Herzog Melanggar Konstitusi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima warga NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, hal tersebut jadi kontroversi. MUI menyesalkan lima tokoh muda NU yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Sudarnoto menilai pertemuan ini tidak layak terjadi di tengah genosida terhadap warga Palestina oleh Israel. (ISTIMEWA // Tangkap layar instagram @nahdlatululama)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyesalkan lima tokoh muda NU yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Sudarnoto menilai pertemuan ini tidak layak terjadi di tengah genosida terhadap warga Palestina oleh Israel.

"Saya sangat menyesalkan sekali ada aktivis muda NU pergi ke Israel. Sangat memprihatinkan saat puluhan ribu warga Palestina dibunuh secara bengis dan menjijikkan oleh Israel, lima aktivis ini bertemu Presiden Israel. Semua warga bangsa Indonesia memang berhak dan bahkan wajib membela Palestina," kata Sudarnoto kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2024).

Sudarnoto meminta para aktivis muda NU tersebut tidak mengabaikan konstitusi.

Baca juga: PBNU Sesalkan 5 Tokoh Nahdliyin Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog, Siapkan Sanksi?

Menurut Sudarnoto, para aktivis muda NU tersebut telah melanggar konstitusi dengan bertemu Presiden Israel.

"Jangan abaikan konstitusi. Mereka melanggar konstitusi. Menteri luar negeri RI saja tidak pernah melakukan seperti itu," tutur Sudarnoto.

"Apa mereka tidak paham bahwa Indonesia tidak punya Hubungan diplomatik dengan Israel? Apa mereka enggak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka Hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah? Apa mereka juga tidak mengerti konstitusi RI," tambah Sudarnoto.

Sudarnoto mempertanyakan kepergian para aktivis muda NU ke Israel, apakah sengaja melanggar konstitusi.

"Kalau mereka mengerti dan pergi ke Israel, arti mereka sengaja melanggar dan menantang konstitusi. Mereka tidak punya kepekaan sama sekali dan harus minta maaf secara terbuka," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar foto lima tokoh muda NU yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Berdasarkan foto yang diterima, tampak Isaac duduk dengan menggunakan stelan jas warna biru gelap.

Sementara itu, kelima tokoh Nahdliyin terlihat berdiri di belakang Isaac.

Baca juga: Instagram Nahdlatul Ulama Banjir Kecaman, usai 5 Warga NU Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog

PBNU Pertanyakan Siapa Sponsor

Sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga menyesalkan bertemunya lima Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Kunjungan itu dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.

Ketua PBNU, Savic Ali menyebut bahwa kelima warga NU tidak atas nama organisasi.

"Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," kata Savic dalam keterangan di laman resmi NU, Minggu (14/7/2024) malam.

Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dalam upacara penyalaan lilin di Hanukkiah, tempat lilin menorah bercabang sembilan yang digunakan pada hari raya Yahudi Hanukkah, dalam pertemuan dengan keluarga sandera yang ditahan oleh militan Palestina sejak serangan 7 Oktober di Tel Aviv pada 14 Desember 2023. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Savic menilai, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU, dan itu akan memperburuk citra NU di mata publik.

Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

"Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil," kata dia.

Savic menegaskan PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.

"Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Palestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina," ujar dia.

Soal sanksi dari PBNU kepada warga yang berkunjung ke Israel itu, Savic menjelaskan kemungkinan PBNU akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan 5 tokoh tersebut ke Israel.

"Yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini