News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

5 Kader NU yang Temui Isaac Herzog Dinilai Tak Paham Situasi Israel-Palestina, Terjebak Propaganda

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima warga NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, hal tersebt jadi kontroversi. Akibatnya instagram PBNU banjir kecaman. (ISTIMEWA // Tangkap layar instagram @nahdlatululama) - 5 kader Nahlatul Ulama (NU) yang berkunjung ke Israel dan menemui Presiden Isaac Isaac Herzog disebut tak paham kondisi antara Israel-Palestina.

TRIBUNNEWS.COM - Lima kader Nahdlatul Ulama (NU) yang berkunjung ke Israel dan menemui Presiden Israel, Isaac Herzog dinilai tak memahami kondisi antara Israel-Palestina.

Hal tersebut disampaikan oleh Cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir.

Dari permasalahan terebut, Gus Nadir menilai, lima kader NU itu tidak sadar terjebak dalam propaganda.

"Menurut saya, peperangan itu kan tidak hanya sekadar tembak menembak, tetapi juga ada propaganda. Mereka tidak sadar mereka terjebak dalam propaganda ini," ujar Gus Nadir dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa (16/7/2024).

Menurut Gus Nadir, kunjungan yang dilakukan oleh lima kader NU tersebut sebenarnya merupakan hal lumrah yang dilakukan beberapa cendekiawan lainnya.

Namun, yang menjadi persoalan adalah lima kader NU tersebut tidak paham kondisi di lapangan dan geopolitik yang sedang terjadi di Palestina dan Israel.

Akibatnya, pertemuan mereka dipermasalahkan oleh banyak pihak karena seakan-akan menunjukkan bahwa Israel terbuka dengan gagasan perdamaian.

"Menjadi persoalan ketika mereka tidak paham peta di lapangan, akibatnya kunjungan mereka itu seolah-olah bagian dari propaganda, untuk jalan-jalan dan menunjukan Israel sangat terbuka dengan gagasan perdamaian," ujar Gus Nadir.

Diketahui, lima kader NU itu diajak secara personal oleh organisasi advokasi kepentingan Israel yang menyusup ke Indonesia dan ditawari untuk berdialog dengan zionis Israel.

Namun, tidak menyangka bahwa mereka akan dipertemukan dengan Presiden Israel.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan permintaan maafnya atas ulah lima kader NU tersebut dan telah menjatuhkan sanksi sesuai aturan yang berlaku di internal organisasi.

Baca juga: NGO Israel Dalang Pertemuan Aktivis NU & Presiden Israel, Awalnya Tak Ada Agenda dengan Isaac Herzog

Adapun, lima orang aktivis NU yang bertemu Isaac Herzog adalah Zainul Maarif, dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta, dan Munawir Aziz yakni Sekretaris Umum Persatuan Pencak Silat yang juga juga Sekum Pagar Nusa.

Lalu, Nurul Barul Ulum dan Izza Anafisa Dania, anggota dari Pimpinan Pusat Fatayat NU, serta Syukron Makmun adalah Ketua Pengurus Wilayah NU Banten.

Gus Yahya Minta 5 Kader NU Bertanggung Jawab secara Pribadi di Hadapan Publik

Gus Yahya juga meminta agar lima kader NU yang bertemu dengan Isaac Herzog itu bertanggung jawab secara pribadi di hadapan publik.

Sebab, mereka melakukan kunjungan tersebut atas dasar urusan pribadi, tidak berkaitan dengan lembaga PBNU.

"Saya katakan kepada teman-teman pimpinan lembaga ini, sampaikan kepada teman-teman yang berangkat itu, ini urusan pribadi mereka," ungkapnya, dikutip dari TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Selasa (16/7/2024).

"Silakan pertanggungjawabkan secara pribadi di hadapan publik, karena lembaga atau organisasi tidak terlibat dalam inisiatif ini," tegasnya.

Gus Yahya sebenarnya juga mengaku iba dengan lima nahdliyin tersebut, karena bagaimana pun mereka tetaplah anak-anak NU.

Namun, Gus Yahya tak bisa menampik rasa kekecewaannya terhadap lima nahdliyin tersebut karena aksi yang mereka lakukan itu.

Apalagi, mereka juga tak membicarakan terlebih dahulu dengan PBNU soal rencana pertemuan dengan Presiden Israel tersebut.

"Ini anak-anak NU, saya sebetulnya juga kasihan, kok enggak nanya dulu, engga ngomong dulu gitu ya," sesal Gus Yahya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga menyatakan bahwa lima orang tersebut tidak pernah meminta izin kepada PBNU untuk bertemu dengan Presiden Israel.

"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," kata Gus Ipul kepada wartawan, Senin (15/7/2024).

(Tribunnews.com/Rifqah) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini