News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Makan Siang Gratis

Anggaran Program Makan Siang Gratis Turun, Harga Makanan Tiap Anak Diperkirakan Rp 7.500

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024). Anggaran terbatas, ekonom memperkirakan harga makanan untuk program makan siang gratis bakal menjadi hanya Rp 7.500.

TRIBUNNEWS.COM - Pagu anggaran untuk program makan siang gratis sebesar Rp 71 triliun dan telah masuk dalam APBN 2025.

Hal ini sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani saat konferensi pers di Kantor Pusat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 24 Juni 2024 lalu.

"Untuk tahun pertama pemerintahan beliau (Prabowo Subianto) tahun 2025 telah disepakati alokasi (makan siang gratis) sekitar Rp 71 triliun di dalam RAPBN 2025," katanya dikutip dariĀ Kompas.com.

Adapun angka tersebut berasal dari hasil koordinasi antara pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tim sinkronisasi dari presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Dalam kesepakatan tersebut, program makan siang gratis atau kini disebut makan bergizi gratis bakal dilaksanakan bertahap.

Sri Mulyani menuturkan hal itu dilakukan demi tidak membebani pos belanja APBN.

"Presiden terpilih Bapak Prabowo telah menyampaikan, bahwa beliau menyetujui bahwa pelaksanaan program makan bergizi gratis dilaksanakan secara bertahap," kata Sri Mulyani.

Berdasarkan keputusan ini, maka hitung-hitungan anggaran makan bergizi gratis antara pemerintah dan tim Prabowo berbeda.

Dikutip dari Kompas.com, pada 22 Februari 2024, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko sempat menuturkan, program ini membutuhkan biaya sebesar Rp 100-120 triliun untuk tahun pertama.

"Sehingga alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program diperikrakan sekitar Rp 50 triliun hingga 60 triliun," ujarnya.

Baca juga: Warga Rebutan Selfie Saat Raffi Ahmad dan Zita Anjani Bagi-bagi Makan Siang Gratis di Cililitan

Selain itu, Budiman juga sempat menyebut anggaran untuk program makan bergizi gratis ini tidak hanya berasal dari APBN saja, tetapi juga berkolaborasi dengan industri pangan dan BUMN pangan.

Dia mengungkapkan kedua sektor tersebut ditargetkan membiayai 40-50 persen dari kebutuhan modal produksi pangan.

"Diperkirakan terjadi penghematan hingga 40-50 persen adri kebutuhan pembiayaan program dari sumber APBN jika hanya melakukan pembelanjaan hilir," tuturnya.

Anggaran Terbatas, Harga Makanan per Anak Diperkirakan Rp 7.500

Dengan anggaran yang lebih kecil tersebut, maka kemungkinan harga makanan bergizi untuk tiap anak akan mengalami penurunan.

Seperti diketahui, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto sempat menyebut, harga makanan bergizi tiap anak sebesar Rp 15 ribu per harinya.

Bahkan, katanya, harga tersebut belum termasuk dengan susu.

"Per anak kira-kira Rp 15 ribu, di luar susu," ujar Airlangga pada 26 Februari 2024 lalu.

Namun kini, Airlangga seakan mengubah harga makanan tiap anak dengan dalih program ini dilakukan secara fleksibel.

Dia menturukan program ini akan dilakukan dengan melihat anggaran yang dialokasikan dalam APBN.

"Dalam RAPBN (anggaran makan bergizi) masih sama, namun annti implementasi punya fleksibilitas," ujarnya pada Selasa (16/7/2024) dikutip dari Kompas.com.

Dengan terbatasnya anggaran dan berubahnya penggunaannya, maka harga makanan untuk tiap anak diprediksi akan turun menjadi Rp 7.500.

Baca juga: Ray Rangkuti Prediksi Perubahan Nama Program Makan Siang Gratis Bakal Picu Perdebatan

Hal ini disampaikan oleh Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan.

Bahkan, Irawan mengklaim informasi terkait turunnya harga makanan tiap anak tersebut diperolehnya dari tim sinkronisasi Prabowo-Gibran.

"Tugasnya presiden terpilih ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin lebih hemat dari Rp 15.000 mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kah? kira kira begitu," kata dia dalam acara Market Outlook 2024, dikutip pada Rabu (17/7/2024).

Irawan menilai hal tersebut wajar dilakukan mengingat terbatasnya anggaran yang disediakan lewat APBN.

Justru, dia pun mengapresiasi efisiensi yang dilakukan bukanlah langkah buruh lantaran hal tersebut semata-mata demi menjaga ketahanan APBN.

"Kita bisa pahami kalau sebagai politisi tentu beliau (Prabowo) mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin," ucapnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail)(Kompas.com/Rully R.Ramli/Fika Nurul Ulya)

Artikel lain terkait Program Makan Siang Gratis

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini