Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PWNU DKI Jakarta, Syamsul Maarif, mengaku baru mengetahui soal adanya situs Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim).
Diketahui, Rahim dalam situsnya mencatut nama PBNU melalui Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU DKI Jakarta.
Situs tersebut juga diduga berperan dalam 5 tokoh nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.
"Saya juga baru ketahui kalau ada situs Rahim, tetapi beritanya tak banyak. Di situ, hanya struktur Rahim ya. Saya sempat menanyakan kepada Ketua LBM DKI Mukti Ali. Itu hanya jawab sebatas forum dialog antar iman," kata Syamsul kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).
Baca juga: 5 Nahdliyin Temui Isaac Herzog, Gus Yahya: Yang Mengajak NGO, Advokat dari Israel
Syamsul melihat struktur dalam situs rahim melibatkan beberapa orang yang terindikasi punya jaringan ke Israel.
Lebih lanjut, Syamsul juga mengatakan ada beberapa pengurus LBM NU yang masuk ke Rahim, termasuk Mukti Ali.
Menurut Syamsul, hal itu tidaklah lazim, sebab fokus dari Rahim bukanlah kajian dari LBM NU.
"Ya memang beberapa kali saya terlibat hanya bahas hukum-hukum. Misalnya kita bahas fikih, tata kota. Itu memang anak-anak pintar. Punya latar belakang pesantren," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atah Gus Yahya merasa bahwa organisasinya dicatut oleh lembaga bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim).
Rahim diduga terkait dengan lima orang Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
"Kami menerima informasi bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian yang membuat website rahim.or.id," kat Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).
"Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-olah bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU bahkan mencantumkan logo LBM NU di dalam website-nya," kata Gus Yahya.
Baca juga: Ketua Umum PBNU: Ada Pihak Dekati 5 Nahdliyin Pergi ke Israel, Agenda Bertemu Isaac Herzog Mendadak
Gus Yahya mengatakan PBNU telah melakukan klarifikasi kepada LBM NU.
"Tadi saya juga sudah minta kepada Ketua Tanfidiah DKI saudara Syamsul Ma'rif, ini maksudnya apa? Dan kami minta kepada lembaga/organisasi yang bersangkutan untuk men-take down ini. Karena kita tidak menginginkan ada klaim yang tidak diketahui oleh PBNU," tandasnya.