Hingga akhirnya masalah muncul di proses sedot lemak di lengan kedua, korban sempat mengigau hingga akhirnya tindakan diberhentikan.
Menurut Rikardo, dokter yang bertugas berinisiatif memberikan infus untuk memberikan pertolongan.
Namun, ketika dokter mencari nadi untuk memasukkan jarum infus, pembuluh darah korban seketika pecah.
"Dokternya langsung inisiasi untuk infus. Pas mau diinfus, itu dicari nadinya. Tiba-tiba pembuluh darahnya pecah (saat) mau diinfus, yang kedua tidak bisa juga," tambah Rikardo.
Dengan kondisi ENS yang mengalami perburukan, pihak klinik lantas membawa korban ke salah satu rumah sakit di daerah Margonda.
Ketika itu, menurut Rikardo, korban masih dalam kondisi bernyawa.
"Setelah dirujuk ke rumah sakit itu, sesampainya di sana kalau enggak salah, pas diperiksa mata korban, dinyatakan sudah tidak ada (meninggal dunia)," ujar Rikardo.
Korban Disebut Tak Jujur
Rikardo menyebut, korban terindikasi tak jujur dengan kondisinya sebelum melakukan operasi.
Pihaknya mengatakan, korban ternyata tidak jujur kepada dokter karena belum menjalani istirahat sebagai prosedur penanganan medis.
“Dokter klinik langsung bertindak cepat, hingga akhirnya saat dalam perjalanan dokter baru mengetahui kalau korban menjawab tidak jujur, lantaran saat ditanya sudah istirahat korban menjawab dua hari sudah istirahat, namun saat ditanya oleh sopir yang mengantar. Korban dijemput di bandara, saat itu korban baru tiba dari medan,” ujarnya.
Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Selebgram usai Sedot Lemak, Klinik WSJ Depok Pernah Dipolisikan Kasus Malpraktik
Kepada dokter, korban juga mengaku sudah menjalani istirahat selama dua hari sebelum melakukan tindak medis.
“Dalam proses sedot lemak jika klinik kecantikan tidak dilengkapi pengecekan laboratorium pasien akan diminta melakukan pengecekan di laboratorium rumah sakit manapun, agar dokter klinik kecantikan mengetahui kondisi pasien saat akan dilakukan tindakan,” ujarnya.
Hasil pengecekan laboratorium, dokter menyatakan pasien dalam kondisi baik sebelum melakukan sedot lemak.
“Setelah jalani rangkaian pemeriksaan termasuk tensi darah yang hasil pemeriksaannya normal, korban langsung melakukan tindakan,” ucapnya.