TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea memberikan pengarahan dalam Musyawarah Daerah (Musda) VI Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (FSP KEP) SPSI Jawa Barat di Purwakarta, Sabtu (3/8/2024).
Dalam arahannya, Andi Gani yang juga Penasehat Kapolri ini meminta seluruh pengurus dan anggota FSP KEP SPSI Jawa Barat untuk jangan pernah lelah berjuang dalam memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia.
"Ketika aktivis buruh sudah lelah berjuang dan enggan untuk memperjuangkan hak-haknya, tentu masa depan buruh akan menjadi tidak menentu. Karena, yang bisa memperjuangkan nasib buruh adalah buruh itu sendiri," kata Andi Gani.
Dalam arahannya, Andi Gani meminta seluruh peserta Musda menjaga soliditas dan solidaritas perjuangan buruh yang kuat.
Andi Gani juga mengharapkan komitmen kepada setiap buruh untuk terus mengawal isu-isu perburuhan.
Selain itu, Andi Gani yang juga pimpinan ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC) yang memayungi konfederasi-konfederasi buruh se-ASEAN ini meminta seluruh peserta Musda untuk terus meningkatkan soliditas, loyalitas, dan militansi.
Orang nomor satu di Konfederasi Buruh ASEAN dan juga KSPSI ini juga membuka dialog langsung dengan peserta Musda.
Banyak pertanyaan seputar soal kesejahteraan pekerja, jaminan kesehatan setelah terjadi PHK, juga nasib masa depan perjuangan buruh ke depan, serta upah dan outsourcing.
Dalam Musda FSP KEP KSPSI Jawa Barat ini juga terpilih kembali Agus Koswara sebagai Ketua Pimpinan Daerah FSP KEP KSPSI Jawa Barat.
Andi Gani mengingatkan pengurus terpilih untuk menjalankan program kerja, advokasi, dan peningkatan pendidikan terhadap para anggota
Tak lupa, Andi Gani juga menyampaikan rencana pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) KSPSI di Kawasan Wisata Jatiluhur Purwakarta, Jawa Barat.
Andi Gani mengungkapkan, Pusdiklat tersebut akan menjadi Pusdiklat serikat pekerja terbesar di kawasan ASEAN.
Karena, Pusdiklat KSPSI akan dibangun 5 lantai memiliki 7 ruang pendidikan, perpustakaan digital, 2 ruang aula pertemuan, dan dilengkapi dengan rooftop.
Ia memastikan gedung Pusdiklat KSPSI ini akan menjadi kebanggaan untuk seluruh anggota KSPSI karena seluruh biaya pembangunan hasil swadaya mandiri dari seluruh anggota KSPSI se-Indonesia.
Baca juga: Bangun Pusdiklat Terbesar di ASEAN, KSPSI: Tak Meminta Bantuan Anggaran Pemerintah
"Pusdiklat KSPSI dibangun secara swadaya dan mandiri oleh semua anggota dan KSPSI tidak akan meminta bantuan dari anggaran Pemerintah sebagai wujud kemandirian," jelasnya.