Kemudian pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan, tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat.
Tak lama setelah itu, KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap Glen.
Lalu, jenazahnya dibawa kembali ke helikopter kemudian dibakar.
"Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter," ucap Bayu, Senin.
Rekan kerja korban Glen, Geoffrey Foster, juga mengaku menyaksikan langsung temannya itu bersimbah darah sebelum akhirnya tewas dibunuh.
Saat kejadian itu, Foster diketahui juga tengah menerbangkan helikopter di waktu yang berdekatan dan saat itulah dirinya melihat Glen Malcolm Conning dalam kondisi bersimbah darah.
"Ketika saksi tiba di sekitar Bandara Alama, saksi melihat helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK, sudah mendarat di landasan dan baling-balingnya sudah tidak berputar," ungkap Kepala Satgas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa.
"Saksi kemudian mengitari helikopter tersebut dengan jarak kurang lebih 1000 kaki di atas permukaan tanah, kemudian turun untuk mendarat di samping helikopter," ujarnya.
Sesaat mencapai tanah, Foster yang juga berasal dari Selandia Baru itu kemudian melihat situasi yang tidak biasa.
Di mana, ia melihat barang-barang yang diduga berasal dari dalam helikopter Glen berserakan di tanah.
Lalu, di momen itulah Foster melihat Glen dalam keadaan bersimbah darah.
"Ketika saksi hendak mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya. Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali dan tidak jadi mendarat," kata Faizal.
Setelah menjauh dari area bandara, Foster melihat sekelompok orang berkumpul di depan rumah sakit yang sedang dibangun.
Sebagaimana diketahui, Distrik Alama merupakan salah satu wilayah di Mimika yang masih terisolasi.