TRIBUNNEWS.COM - Trem Otonom telah hadir di Ibu Kota Nusantara bekerja sama dengan PT. Industri Kereta Api (INKA) dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
Otorita IKN melakukan uji coba Proof-of-Concept (PoC) trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Nusantara pada Jumat (9/8/2024).
Dalam pembangunan Nusantara tidak hanya berfokus pada pengembangan fisik dan teknologi, melainkan juga pada pengembangan kapasitas manusianya.
"Tidak hanya hardware atau bangunan fisik dan infrastruktur, software atau teknologi cerdas, tapi brainware atau pengembangan pada manusia menjadi fokus pembangunan di IKN. Untuk meningkatkan kemampuan nasional, kami akan mengundang PT. INKA dan PT. KAI dalam pelaksanaan uji coba ART dan pengembangan kedepan," ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi, dikutip dari siaran pers Otorita Ibu Kota Nusantara, Rabu (7/8/2024).
Otorita IKN mengadakan inisiasi koordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT. Industri Kereta Api (INKA) dalam pelaksanaan uji coba
menjelaskan pentingnya kehadiran industri nasional dalam menjalankan proses transfer teknologi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
"Kami selalu membentuk tik teknis yang berisikan perwakilan perusahaan lokal dengan mitra teknologi yang ingin berpartisipasi di Nusantara. Harapannya dapat mempercepat pengusungan teknologi serta memacu industri dalam negeri agar terjadi lompatan atau leapfrogging," ujar Ali dalam rilis OIKN.
"Tidak hanya hardware atau bangunan fisik dan infrastruktur, software atau teknologi cerdas, tapi brainware atau pengembangan pada manusia menjadi fokus pembangunan di IKN. Untuk meningkatkan kemampuan nasional, kami akan mengundang PT. INKA dan PT. KAI dalam pelaksanaan uji coba ART dan pengembangan kedepan," tambahnya.
Untuk diketahui, Nusantara adalah Ibu Kota Negara Indonesia selanjutnya setelah Jakarta, aturan tersebut sudah ditetapkan dan diatur oleh UU Nomor 3 Tahun 2022.
Nusantara akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, dan berfungsi untuk mempercepat transformasi ekonomi negara
Transportasi di IKN
IKN siap menghadirkan berbagai teknologi canggih, terutama di sektor transportasi.
Baca juga: Masyarakat Umum Tak Bisa Ikut Upacara di IKN, Sekda Kaltim: Keterbatasan Tempat, Bisa Live Streaming
Berbagai transportasi ini juga diklaim ramah lingkungan.
Transportasi canggih nan ramah lingkungan ini antara lain, taksi terbang, kereta tanpa rel, dan kapal pinisi.
Taksi Terbang
Taksi terbang atau sky taxi telah tiba di Balikpapan pada 9 Mei 2024.
Taksi terbang berjenis optionally piloted personal/passenger air vehicle (OPPAV) adalah kendaraan yang dibuat oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC).
Tarif taksi terbang ini sekisar Rp 813.000 dalam sekali perjalanan.
Kereta Otonom
Kendaraan canggih kedua adalah kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART).
ART tiba di Jakarta pada Selasa 16 Juli 2024, dikirim langsung dari Shanghai, China, dan akan tiba di IKN pada akhir Juli 2024.
Jumlah kereta yang dikirim adalah tiga gerbong.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ART merupakan kereta yang beroperasi tanpa rel dan menggunakan baterai.
Kereta ini memiliki sensor yang bisa membaca marka jalan.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan, Adita Irawati mengatakan uji coba dan uji kelayakan internal akan dilakukan hingga tanggal 9 Agustus 2024.
"Iya uji coba internal dulu. Kira-kira sampai tanggal segitu (9/8/2024)," ujar Adita, dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/8/2024).
Kapal Pinisi
Pemerintah juga menyiapkan kendaraan dari masa lalu yaitu kapal Pinisi.
Kapal pinisi sudah ada sejak tahun 1.500-an, merupakan kendaraan tradisional dari suku Bugis di Sulawesi Selatan.
Kendaraan ketiga ini masuk sebagai warisan budaya UNESCO sejak 2017.
Kapal yang terbuat dari kayu ini nantinya akan digunakan sebagai modal transportasi untuk menunjang pariwisata di IKN.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyiapkan empat kapal pinisi di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, salah satu operator kapal pinisi yang akan melayani kapal wisata itu ialah PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni.
Menhub mengungkapkan, kapal pinisi mulai dioperasikan sejak 1 Agustus 2024.
Satu kapal pinisi dapat menampung 50 orang sehingga dengan adanya 4 kapal maka kapal pinisi ditargetkan dapat mengangkut 200 orang.
"Satu kapal 50 orang, kita ada 4 kapal pinisi," kata Menhub, dikutip dari kompas.com, Rabu (7/8/2024).
Kemenhub melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut telah menetapkan dua rute pelayanan kapal pinisi yakni dari Pelabuhan Semayang Jembatan Pulau Balang (passing)-Dermaga PT ITCI KU (memutar)-Pelabuhan Semayang.
Kemudian untuk rute yang berkebalikan yaitu Dermaga PT ITCI KU-Jembatan Pulau Balang (passing)-Pelabuhan Semayang (memutar)-Dermaga PT ITCI KU.
Sepanjang perjalanan, wisatawan nantinya bisa menikmati beragam pengalaman menarik, mulai dari wisata kuliner.
Lalu, mengunjungi gedung serba guna dan Jembatan Pulau Balang, hutan bakau, penangkaran orangutan, hingga melihat hewan endemik lainnya, seperti ikan pesut, bekantan, serta buaya.
"Adapun saat berada di IKN, wisatawan nantinya bisa menikmati city tour di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Ini tentu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan," tutup dia.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)