Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa pembangunan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mencapai 90 persen.
Progres pembangunan ini dipandang sebagai langkah penting dalam mempersiapkan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus mendatang.
"Ini sendiri (pembangunan Istana Negara) lebih dari 90 persen," ujar Hadi, dikutip dari KompasTV Jember, Jumat (9/8/2024).
"Lapangan (untuk upacara 17 Agustus) juga sudah selesai," tambahnya.
Hadi juga menyampaikan bahwa pembangunan Istana Garuda, yang terletak di belakang Istana Negara, sudah mencapai 100 persen.
Menurutnya, pembangunan gedung-gedung di sekitar Istana Negara, seperti gedung untuk Kementerian Koordinator, juga menunjukkan progres yang signifikan.
"Waktu saya ke sini bulan Maret, gedung-gedung menko belum seperti ini. Artinya, progres kecepatan pembangunan di IKN sudah terencana dengan baik," terang Hadi.
Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah simbol burung Garuda yang berada di Istana Negara.
Burung Garuda ini ditempatkan lurus dengan gedung Istana Garuda, tiang upacara setinggi 17 meter, Taman Kusuma Bangsa, dan titik nol IKN.
Hadi menjelaskan bahwa simbol burung Garuda melambangkan kegagahan dan kerjasama untuk membangun ibu kota yang menjadi kebanggaan nasional dan menarik perhatian dunia.
"Ini adalah melambangkan satu kegagahan, satu kerja sama untuk bisa memiliki ibu kota yang menjadi kebanggaan kita semua, tentunya juga dunia melihat bahwa Indonesia memiliki istana yang benar-benar megah," ungkap Hadi.
Baca juga: Menkominfo Budi Arie: Gedung Istana Garuda IKN Kebanggaan Nasional
Upacara Kemerdekaan di Dua Lokasi
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, M Yusuf Permana, menyatakan bahwa upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia akan digelar di dua lokasi: halaman Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) dan halaman Istana Merdeka di Jakarta.
Kedua upacara tersebut akan terhubung melalui layar yang saling memperlihatkan aktivitas di masing-masing tempat.
"Jadi kombinasi. Di Jakarta bukan hanya menyaksikan (detik-detik Proklamasi di IKN lewat layar). Di Jakarta juga akan ada langsung pertunjukan kesenian (disiarkan di IKN). Jadi lempar-lemparannya juga bagus," ujar Yusuf di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari KOMPAS.COM, Jumat (9/8/2024).
Rangkaian kegiatan upacara di kedua lokasi akan dilakukan secara bergantian dan saling melengkapi.
"Sehingga pada saatnya, misal kegiatannya di Jakarta berarti yang di IKN menyaksikan pakai layar besar. Begitu juga sebaliknya, ketika kegiatan di Istana Negara IKN yang hadir di Istana Merdeka akan melihat acara menggunakan layar," kata Yusuf.
Untuk memastikan kelancaran acara, pihak Istana Kepresidenan terus melakukan tes jaringan di IKN dan DKI Jakarta.
Tujuannya adalah memastikan sambungan internet di kedua lokasi berjalan lancar dan tanpa gangguan.
"Sampai saat ini, kami terus-menerus melakukan tes, memastikan jaringannya dapat terkoneksi dengan baik sehingga pada saat nanti dapat berjalan dengan lancar," ujar Yusuf.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)