TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengaku terkejut dengan kabar pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Hasto menyebut ini sebagai hal yang mengejutkan karena mundurnya Airlangga dinilai secara mendadak menjelang adanya Pilkada serentak.
"Sangat mengejutkan karena ini dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dalam kategori kami ini luar biasa dan menyentuh aspek kedaulatan partai," ujar Hasto dikutip dari tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (12/8/2024).
"Beliau sosok komunikator yang baik dan membangun kerja sama politik yang baik. Di dalam Pilkada kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lainnya juga," jelasnya.
Ia merasa prihatin karena menurutnya ini merupakan tantangan bagi bangsa.
"Kemudian, tentu saja ini tantangan bagi kita sebagai bangsa termasuk bagi partai politik untuk betul-betul menunjukkan kedaulatannya sebagai partai yang mengemban amanah dari rakyat dan partai itu selalu memiliki mekanisme yang sudah terlembaga terkait dengan kepemimpinanya, kata Hasto.
Hasto juga mengungkapkan kerihatinan Megawati terkait dinamika poltik nasional yang seperti ini.
"Ibu Mega menyatakan prihatin dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas," beber Hasto dikutip dari tayangan YouTube Kompas.com, Senin (12/8/2024).
Hasto sempat menyinggung pengalaman buruk PDIP saat mengalami berbagai intervensi kekuasaan pada masa Orde baru.
Tujuan dari intevensi pada masa itu adalah untuk mengerdilkan demokrasi dan menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat.
"Ketika watak-watak kekuasaan sudah berbeda di dalam tujuan membangun demokrasi itu, dalam situasi tantangan yang tidak mudah, speerti persoalan global, tantangan di Timur Tengah, harga-harga pangan yang naik, persoalan perekonomian kita terkait dengan kelas menengah, tidak adanya supremasi hukum, maka kami mengkhawatirkan hal-hal itu akan membawa dampak yang kurang baik termasuk di dalam perekonomian nasional kita," ucap Hasto.
Baca juga: Profil Bahlil Lahadalia, Diisukan Jadi Calon Ketua Umum Golkar Ganti Airlangga Hartarto
Lebih lanjut, Hasto menegaskan PDIP tak ingin mencampuri urusan partai lain.
"Sebagai partai politik, PDI perjuangan tidak campur tangan terhadap partai politik lain, tetapi tentu saja terhadap apa yang terjadi itu sangat mengejutkan dan kami prihatin karena kami juga merasakan suasana kebatinan di balik itu," ungkapnya.
Sebagai informasi, Airlangga Hartarto menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketum Partai Golkar terhitung sejak Sabtu (10/0/2024) malam.
(mg/Tiara Eka Maharani)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS)