Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Seleksi (Pansel) calon anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Hermawan Sulistyo bicara soal citra Polri di tengah proses seleksi badan pengawas kepolisian tersebut.
Menurut Sulistyo, citra Polri sedang tidak baik-baik saja sehingga masyarakat banyak berharap pada proses seleksi calon anggota Kompolnas ini.
"Kita semua tahu dalam beberapa waktu terakhir, bukan terakhir agak panjang sebetulnya polisi, Polri tidak baik-baik saja," kata Sulistyo di Gedung NTCC, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Menurut Sulistyo, meski Polri dinilai baik-baik saja jika dilihat dari dalam, namun berbanding terbalik dengan citra yang melekat pada institusi Bhayangkara tersebut.
Dengan begitu, perlu ada perbaikan, khususnya sisi Sumber Daya Manusia (SDM) Polri.
"Yang tidak baik itu image-nya, image yang tidak terlalu baik. Dan tugas ke depan ini sangat berat. Kenapa? Rekonstruksi image itu menyangkut kapasitas kemampuan Polri," jelasnya.
"Personilnya terutama karena polisi itu hampir seluruhnya ditumpukkan pada kemampuan SDM nya bukan hanya perangkat," pungkasnya.
Baca juga: Eks Kabareskrim Duga Bukti Chat Kasus Vina Sengaja Direkayasa agar Terkesan Pembunuhan Berencana
Adapun dalam proses seleksi calon anggota Kompolnas, sebelumnya diberitakan, sebanyak 36 calon anggota Kompolnas menjalani tes assesmen di Gedung NTCC, Mabes Polri, Selasa (13/8/2024) hari ini.
Adapun dalam tes asesmen kali ini bertujuan untuk menggali nilai kompetensi serta integritas para peserta sebelum nantinya dinyatakan lolos dan mengikuti tes lanjutan dalam seleksi anggota Kompolnas.
Sementara itu Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Anggota Kompolnas, Hermawan Sulistyo menjelaskan bahwa tes asessmen ini akan dilakukan mulai hari ini 13 Agustus hingga Kamis 15 Agustus 2024.
"Jadi karena waktunya cukup panjang sehingga tidak memungkinkan untuk 36 orang dilakukan tes dalam satu hari," kata Hermawan di Gedung NTCC Mabes Polri, Selasa (13/8/2024).
Hermawan juga mengungkapkan, bahwa tes asessmen ini dilakukan agar penilaian terhadap para calon bisa lebih tepat sasaran.
Sekaligus kata dia asessmen tes ini juga sebagai penilaian puncak bagaimana Pansel mengukur daripada kemampuan para calon pimpinan Kompolnas tersebut.
"Mengapa ada asessmen tes ini supaya lebih objektif, lebih akurat dan lebih tepat sasaran," jelasnya.
Baca juga: Soroti Komposisi Peserta Seleksi Capim KPK, ICW: Jangan Sampai Ada Loyalis Ganda
Selain itu dirinya juga memastikan bahwa dalam proses tes ini Tim Pansel dalam melakukan penilaian bakal transparan.
Hal itu lantaran sistem penilaian terutama pada tes asessmen ini dilakukan menggunakan sistem bank riview.
"Jadi ujian tertulis misalnya, kami tidak tahu siapa yang kami nilai, namanya ditutup dan yang dinilai tidak tahu dia dinilai oleh siapa. Dan semua menilai, jadi satu orang dinilai oleh sembilan orang," kata Hermawan.
Kemudian lebih lanjut, Hermawan menuturkan dari tes asessmen ini, Tim Pansel akan menentukan sebanyak 24 calon yang bakal lolos tahap selanjutnya.
Adapun dalam tes selanjutnya ke-24 peserta itu akan menjalani tes profiling dan wawancara sekaligus tahap akhir dalam proses seleksi calon anggota Kompolnas.
"Setelah itu kami peras sampe 12, 12 kita serahkan ke Menkopolhukam sebagai penanggung jawab lalu diserahkan ke Presiden. Presiden (kemudian) akan memilih 6 dari 12 itu," pungkasnya.