News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Megawati Soekarnoputri Minta Kapolri Insaf Intimidasi Warga

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan arahan disela-sela penyerahan rekomendasi bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (14/8/2024). PDI Perjuangan resmi mengumumkan 305 bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terdiri dari 13 bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur dan 293 bakal calon Kepala Daerah tingkat Kabupaten dan Kota untuk Pilkada Serentak 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasan ingin menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Nantinya, dia akan meminta secara terbuka agar Kapolri berhenti mengintimidasi warga.

Baca juga: Megawati Siap Lawan Pihak yang Ingin Rebut PDIP: Kalau Saya Dipanggil KPK, Kamu Pada Ngikut Semua Ya

Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam arahannya saat memberikan rekomendasi kepada calon kepala daerah (cakada) dalam Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Megawati meminta pertemuannya dengan Kapolri tidak hanya diwakilkan dengan staf atau bawahannya saja. Dia ingin berbicara langsung dengan jenderal polisi bintang empat tersebut.

"Jadi tulis gede-gede, ibu Megawati Soekarnoputri ingin meminta bertemu dengan namanya Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Entar gua diundang apa enggak, enggak tahu. Entar tahu-tahu perwakilan, ya lihat aja deh," kata Megawati.

Baca juga: Megawati Bantah Intimidasi Kapolri, Sebut Hanya Ingin Bertemu: Masa Rakyat Tak Boleh Ketemu Kapolri

Dalam pertemuan itu, Megawati hanya meminta agar Kapolri insaf berhenti melakukan intimidasi warga yang berbeda pendapatnya dengan kekuasaan.

"Saya hanya mau ngomong bapak udah insaf dong. Itu warga ku warga Indonesia juga loh. Tulis tuh gede-gede. Ya iya dong masa diintimidasi ada perintah dari atas, atasnya mana? yang pasti bu ada perintah dari atas, hem hem gile apa enggak, gile apa enggak. Gile dong, loh kok enggak mau bilang dari si ini, si ono. Perintahnya dari atas," ungkapnya.

Dia menyatakan bahwa apa yang dialami oleh Indonesia sudah gawat. Sebab, intimidasi tidak boleh dilakukan oleh aparat negara.

"Aku bilang ini gimana sih rakyatku Indonesia nih. Aduh gawat deh republik nih," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini