Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ormas Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi membantah keras tuduhan bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan masa jabatan presiden tiga periode.
Budi Arie menuturkan tuduhan terhadap Presiden Jokowi tersebut terus digulirkan lawan politik sejak menjelang Pemilu 2024.
Baca juga: Diskusi 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi, Mahasiswa Singgung Indeks Demokrasi dan Partai Politik
Bahkan hingga saat ini, sekitar dua bulan sebelum akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
“Ini sudah keterlaluan. Tuduhan tidak berdasar. Tentu ada motif, yaitu mendiskreditkan Pak Jokowi yang sangat dicintai rakyat,“ kata Budi Arie, Jumat (16/8/2024).
Baca juga: Pernah Buat Jokowi Kesal Akibat Impor Pipa, Bukan Berkurang Kini Angkanya Justru Naik
Budi Arie menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sudah berkali-kali menyatakan taat konstitusi dan tidak menginginkan masa jabatan tiga periode.
Presiden menyebut masa jabatan presiden tiga periode adalah aspirasi sebagian masyarakat, bukan dari dirinya.
Budi Arie juga menuturkan bahwa Projo sebagai pendukung garis keras Jokowi tegas menyatakan taat konstitusi perihal masa jabatan presiden.
Bahkan, Projo menginisiasi Musyawarah Rakyat (Musra) bersama relawan lainnya untuk menjaring aspirasi rakyat tentang tokoh pelanjut Jokowi untuk 2024-2029.
Musra untuk mencari pelanjut Jokowi tersebut dilakukan di seluruh Indonesia mulai 28 Agustus 2022 sampai 14 Mei 2023. Puncaknya, para relawan menyerahkan daftar calon pelanjut hasil penjaringan aspirasi rakyat kepada Presiden Jokowi.
“Ini salah satu bukti bahwa Pak Jokowi tidak mendorong masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Ada jejak digitalnya, bisa dicek," ujar Menkominfo ini.
Dia yakin rakyat Indonesia dewasa dalam berfikir dan bertindak terutama menanggapi serangan politik terhadap Jokowi. Rakyat merasakan bagaimana kemajuan Indonesia dapat dicapai dalam dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca juga: 8 Tahun Program Hilirisasi, Jokowi Sebut Pendapatan RI Naik Hingga Rp 158 Triliun
Selain itu, rakyat juga tidak akan lupa pada legacy atau warisan Presiden Jokowi selama 10 tahun menjabat.
Selanjutnya, kerja keras untuk rakyat akan dilanjutkan oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada periode 2024-2029.
“Hentikan caci-maki dan mendiskreditkan Pak Jokowi. Rakyat sangat paham itu,“ tegas Budi Arie.
Budi Arie mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan rakyat terutama dalam Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar November nanti.
Rakyat akan memilih sesuai hati nuraninya. Perbedaan pilihan kepala daerah jangan sampai memecah belah serta mengganggu kehidupan masyarakat.