Pada saat Pilgub 2018, Dedi Mulyadi diusung menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Deddy Mizwar yang diajukan Partai Demokrat sebagai calon gubernur.
Namun mereka kalah dari pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum.
Ketiga, ada mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang sempat menyatakan akan maju sebagai calon gubernur pada Pilgub Jabar 2024.
Namun ia menyatakan mundur dari kontestasi Pilgub Jabar pada 7 Agustus 2024.
Bima Arya mengatakan, hal itu berdasarkan keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang justru mendukung penuh pencalonan Dedi Mulyadi seabagi calon Gubernur Jabar.
Keputusan itu pun diakui Bima Arya diterima dengan lapang dada.
Ia menyatakan akan patuh dan menuruti keputusan partainya tersebut.
Selanjutnya, mantan Wakil Gubernur Jabar periode 2018-2024, Uu Ruzhanul Ulum mengaku tak takut melawan mantan pasangannya, Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2024.
Oleh karena itu, Uu yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menegaskan dirinya siap maju di Pilkada Jabar 2024.
Uu menyatakan telah memiliki pengalaamn dalam memimpin Jawa Barat bersama Ridwan Kamil.
Sebelum menjadi wakil gubernur, Uu juga pernah menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya periode 2011-2018.
Terakhir, ada nama Ilham Habibie yang merupakan anak Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie.
Kepastian majunya Ilham Habibie menyusul diberikannya surat rekomendasi dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh pada 6 Juni 2024 lalu.
Surya Paloh lantas menyatakan harapan dengan dikeluarkannya surat rekomendasi tersebut, bisa menciptakan kerja sama koalisi dengan partai lain di Jabar dalam upaya mengusung Ilham Habibie.
Rupanya, proses pendekatan Ilham Habibie dengan Nasdem sebelum akhirnya mendapat rekomendasi maju di Pilkada Jabar 2024 hanya berlangsung singkat.
Ilham menyebut, proses komunikasi itu hanya berjalan kurang dari satu bulan dan langsung mendapatkan titik terang.(*)