News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

20 Quotes Soekarno soal Kebangsaan, Cocok Diunggah sebagai Pesan atau Status Sosmed di HUT ke-79 RI

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga membuat mural bergambar Presiden RI pertama Ir Soekarno di dinding Gang Ibu Ijot, RT 05 RW 07, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/8/2024). Menjelang 17 Agustus 2024, Karang Taruna dan pengurus RT 05 menghias gapura Gang Ibu Ijot dengan umbul-umbul dan backdrop garuda serta dinding gang dengan mural bergambar Soekarno Hatta dan logo Persib Bandung. Hasil karya bersama ini membuat suasana di gang ini penuh semangat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dan HUT ke-79 Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM - Inilah 20 quotes terbaik Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno, yang bertajuk soal kebangsaan.

Quotes tersebut cocok sebagai pesan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.

Diketahui, hari ini, Sabtu (17/8/2024), diperingati  HUT ke-79 Republik Indonesia tahun 2024.

HUT ke-79 RI kali ini mengangkat tema 'Nusantara Baru Indonesia Maju'.

Berikut kumpulan quotes Soekarno, dikutip Tribunnews.com dari laman goodreads.com:

1. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”

2. “This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!”

3. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”

4. “Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.”
(Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Muka Hakim Kolonial)

I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the wor

6. “Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.”

7. “Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! ” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Baca juga: Toyota Siapkan 40 Unit bZ4X untuk Mobilitas saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN

8. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”

9. “Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

10. “l'exploitation de l'home par 'ihomme.”

11. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

12. “Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara.”

13. “Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi jalah selamanja kekurangan bekal-hidup dalam tanah-airnja sendiri, begitulah Dietrich Schafer berkata. Kekurangan rezeki, itulah jang mendjadi sebab rakjat-rakjat itu mendjajag negeri-negeri, dimana mereka bisa mendapat rezeki itu. Itulah pula jang membikin "ontvoogding"-nja negeri-negeri djadjahan oleh negeri-negeri jang mendjadjahnja itu, sebagai suatu barang jang sukar dipertjajainja. Orang tak akan gampang-gampang melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu mendatangkan matinja!”
(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

14. “Jang mendatangkan pemberontakan-pemberontakan itu biasanja bagian-bagian jang terketjil, dan bagian-bagian jang terketjil sekali.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

15. “Dalam tahun 1882 Ernest Renan telah membuka pendapatnja tentang faham "bangsa" itu. "Bangsa" itu menurut pudjangga ini ada suatu njawa, suatu azas-akal, jang terdjadi dari dua hal: pertama-tama rakjat itu dulunja harus bersama-sama mendjalani suatu riwayat; kedua rakjat itu sekarang harus mempunjai kemauan, keinginan hidup mendjadi satu. Bukannja djenis (ras), bukannja pula batas-batas negeri jang mendjadikan "bangsa" itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

16. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

17. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu "bangsa"!”  (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

18. “Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah keinginan pada kemasjhuran, bukan keinginan melihat dunia-asing, bukan keinginan merdeka, dan bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Quotes Soekarno dikutip dari BrainyQuotes.com:

19. Indonesia is rich in natural resources. Indonesia is rich in manpower with its 103 million inhabitants - not like Malaysia with its 10 million.

20. The defense of the revolution is the defense of the people.

21. If I used to say that Indonesia would be free when the corn ripens, I can now say that Indonesia will be free before it blossoms.

22. Am I not peaceful? We want to be free - completely free. Free to be free. We want to be left alone.

23. Not only should the Indonesian people believe in God, but every Indonesian should believe in his own God.

24. We must have a blueprint not only for a guided economy but for a social order based on justice and ensuring the well-being of the people.

25. Never, ever forget history.

(Tribunews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini