TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak empat unit kendaraan taktis (rantis) Maung dipamerkan dalam gelar alat utama sistem persenjataan (alutsista) pada pengamanan rangkaian kegiatan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Sabtu (17/8).
Maung yang dipamerkan ini merupakan tipe terbaru, yakni MV3 Mobile Jammer yang dilengkapi jammer drone sebagai senjata.
Keempat unit Maung ditempatkan di 4 titik, yaitu gedung Paspampres, danau, medical center, dan bukit bendera.
Adapun generasi ketiga Maung ini ialah besutan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto yang diproduksi oleh PT Pindad. Setelah sukses dengan kehadiran generasi pertama, Prabowo terus meminta beragam inovasi dan perbaikan pada kendaraan taktis itu.
Akhirnya PT Pindad meluncurkan generasi ketiga kendaraan taktis tersebut yang memiliki kelebihan utama dari segi bodi tangguh dalam bermanuver di berbagai medan ekstrem.
"Maung konsep awal memang diinisiasi oleh Bapak Prabowo. Tim teknis Pindad menjabarkan ide inovatif yang diusung Bapak Prabowo dalam bentuk desain, pengembangan kemampuan taktis sampai produksi massal," ungkap Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa di Jakarta.
Adapun Vice President Inovasi dan Pengembangan Produk PT Pindad Prima Kharisma mengungkapkan Maung MV3 yang merupakan bagian kontrak dari Kementerian Pertahanan ini memiliki sejumlah senjata soft kill dan hard kill yang terpasang di kendaraan taktis paling anyar tersebut.
"Senjata hard kill di Maung maupun di Senjata Pelumpuh Senyap (SPS) merupakan inovasi Pindad, sedangkan drone Jammer yang terpasang di Maung maupun SPS adalah hasil kerja sama dengan PT Sapta Cakra Manunggal," ungkap Prima.
Dia juga menjelaskan, kendaraan rantis Maung MV3 dirancang sebagai sistem anti-drone mobile yang mampu menetralisir ancaman drone secara cepat dan akurat.
"Kendaraan ini dilengkapi dengan jammer drone sebagai senjata soft kill dan senapan mesin berat (SMB) SM5 A1 12,7 mm sebagai senjata hard kill," jelasnya.
Maung MV3 ini diklaim juga mampu memberikan perlindungan andal dengan radius jamming 3 kilometer yang menggunakan metode soft kill dan jarak destruksi hingga 1,8 kilometer dengan metode hard kill.
"Dilengkapi dengan penggerak 4x4, kendaraan ini mampu beroperasi di berbagai jenis medan, baik on-road maupun off-road," beber Prima.
Maung MV3 sendiri memiliki spesifikasi teknis dengan panjang 5.085 mm, lebar 2.165 mm, tinggi 1.995 mm, berat kosong 2.100 kg. Kendaraan taktis ini juga mampu pada radius putar lebih dari 7 meter, dilengkapi mesin turbo diesel, dengan trasmisi automatic 8 speed, daya maksimum 202 PS/3800 RPM (199 HP), dan torsi maksimum 441 Nm/1600-2600 rpm.
Sedangkan inovasi senjata anti-drone dengan nama SPS-1 untuk mendukung pengamanan upacara HUT ke-79 RI di IKN ini berkemampuan menetralisir ancaman drone dengan metode soft kill dengan menutup akses kendali pada jarak 500 m dan bersifat destruktif pada jarak 150 m.
"SPS-1 dioperasikan oleh satu orang personel. Senjata ini didesain mengikuti perkembangan teknologi saat ini dan merupakan hasil penyesuaian dengan kebutuhan pengguna," ujar Prima.