Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Bara JP, Utje Gustaf Patty, menyoroti sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang membuka rekaman ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam melakukan intimidasi memakai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan kejaksaan.
Utje menegaskan, rekaman yang ditunjukkan Hasto kepada awak media itu merupakan video lama.
Dia menjelaskan, saat itu Jokowi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat pada 13 November 2019.
Dalam video tersebut, kata Utje, Jokowi justru mengingatkan para pemimpin daerah agar tidak macam-macam ketika menjalankan program Cipta Lapangan Kerja (Cipta Kerja) yang dicanangkan pemerintah pusat.
Ketika itu, Jokowi mengaku sudah memahami berbagai modus yang digunakan para pimpinan daerah, mulai dari kepala daerah, hingga pejabat penegak hukum.
"Saat itu, bapak Presiden (Jokowi) mengatakan Cipta Lapangan Kerja adalah agenda besar bangsa kita. Jangan ada yang bermain-main. Kalau ada yang main-main, akan beliau gigit sendiri," kata Utje kepada wartawan Senin (19/8/2024).
Baca juga: 6 Orang Dekat Prabowo Dilantik Jadi Menteri dan Wamen di Kabinet Jokowi
Utje pun sangat menyayangkan perilaku Hasto tersebut.
Ia mengingatkan, Hasto sebagai Sekjen PDIP merupakan representatif dari partainya.
“Masa' partai sebesar PDIP, sekjennya seperti itu," ucapnya.
Kuncen Rumah Juang Relawan Jokowi ini meyakini perilaku Hasto yang menyebar fitnah tersebut karena belum dapat terima kekalahan capres yang diusung PDIP.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membuka rekaman ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam melakukan intimidasi memakai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan kejaksaan.
Rekaman ini ditunjukkan Hasto kepada awak media di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).
"Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan melakukan
pembisikan kepada Ketua KPK kepada Jaksa Agung, Kapolri itu tadi video yang saya terima," kata Hasto di
lokasi.
Baca juga: Hasto Sebut Rekaman Jokowi Soal Bisikan Hukum Sangat Berbahaya, Tak Boleh Diucapkan Seorang Presiden
Hasto mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut berbahaya bagi demokrasi. Karenanya, dia meminta Jokowi mengklarifikasi.
"Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri, kan ndak mungkin," bunyi rekaman suara Jokowi yang ditunjukkan Hasto.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menilai, pernyataan Jokowi intimidatif dan tak bijak.
"Nah, ini kan sesuatu yang menurut saya kurang bijak," ungkap Hasto.
Apalagi, kata Hasto, pernyataan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79.
"Mengapa ini saya sampaikan karena ini hari kemerdekaan kita, yang seharusnya dengan kemerdekaan itu setiap orang bebas dan bertanggung jawab di dalam menyampaikan pendapatnya tetapi harus dalam koridor hukum, koridor kepentingan nasional, tidak boleh seseorang melakukan intimidasi," ucapnya.