Sebelum pelantikan Supratman, Yasonna mengaku telah berkomunikasi dengan Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, ia mengaku masih bercanda dengan Jokowi saat pertemuan terakhirnya sebagai menteri.
"Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden karena telah memberikan kepercayaan kepada saya, dari pembantu selama 10 tahun kurang dua bulan. Enggak ada (membicarakan hal lain). Ya, hanya canda-canda saja, kami ketawa-ketawa saja," kata Yasonna.
"Saya juga yang menyampaikan terima kasih saya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri karena sebagai ketua umum DPP PDI Perjuangan, beliau merekomendasikan saya... Saya ulangi, merekomendasikan saya menjadi Menteri Hukum dan HAM sejak tahun 2014 dan Pak Presiden menerima," ujarnya.
Yasonna menyebut bahwa ia sudah siap dan menerima digantikan oleh Supratman.
Terlebih, reshuffle atau penggantian jajaran kabinet merupakan hak prerogatif presiden dan ia telah merencanakan pengunduran diri sebagai persiapan anggota DPR RI.
"Saya dari kemarin sudah lebih siap, bahkan saya sudah menyampaikan ke ajudan, ke beberapa staf yang kayak 'Be ready, siap-siap'. Barang-barang saya sudah sedikit kemas-kemas," tutur Yasonna.
"Harusnya saya pertengahan September saya sudah harus mengundurkan diri karena saya harus menyiapkan diri untuk segala surat-surat dokumen yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR. Sudah sangat siap lahir batin," ucapnya.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi resmi melakukan perubahan kabinet dengan melantik sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024.
Baca juga: Yasonna Pimpin Upacara Hari Pengayoman di Kemenkumham saat Menkumham Baru Dilantik Jokowi di Istana
Perubahan Kabinet Indonesia Maju (KIM) ini terjadi jelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Jokowi per 20 Oktober 2024 mendatang.