Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Ia mengatakan kedatangannya untuk membahas konsesi izin tambang dari pemerintah menyusul telah terbitnya izin usaha pertambangan (IUP) bagi PBNU.
"Kemarin kami juga sudah menghadap sebetulnya, tapi karena kemudian sudah itu, terbit, segera terbit IUP, izin usaha pertambangan untuk NU, maka kami juga kemudian mohon untuk menghadap presiden lagi dan diberi waktu pagi ini, mulai jam 10.30 tadi," kata Gus Yahya, sapaan akrabnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata Gus Yahya, ia menyampaikan terimakasih kepada Presiden yang telah memberikan izin konsesi tambang kepada PBNU.
Dengan telah terbitnya IUP, Gus Yahya mengatakan PBNU telah siap mengelola pertambangan.
"Kami sekarang siap untuk segera mengerjakan usaha pertambangan di lokasi yang sudah ditentukan," katanya.
Menurut Gus Yahya, konsesi izin tambang yang didapat PBNU berada di Kalimantan Timur dengan luas kurang lebih 26.000 hektare.
PBNU akan mulai mengelola tambang tersebut pada Januari mendatang.
"Segera. Karena IUP sudah keluar. Mudah-mudahan Januari kita sudah bisa bekerja," pungkasnya.