Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zulkifli Hasan kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2024-2029.
Menteri Perdagangan RI itu terpilih secara aklamasi dalam Kongres ke-6 PAN.
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan bahwa tidak ada intervensi penguasa dalam pemilihan ketua umum PAN.
Apalagi, anggapan jika Presiden Jokowi ikut campur dalam penunjukan Zulkifli Hasan.
Baca juga: Prabowo di Kongres VI PAN: Kecerdasan Tanpa Nilai yang Baik, Berbahaya Bagi Kepentingan Rakyat
"Sama sekali tidak ada intervensi dari Presiden Jokowi atau siapa pun," kata Dradjad Wibowo kepada wartawan, Senin (26/8/2024).
Dradjad menjelaskan, wacana aklamasi untuk Zulkifli Hasan dan wacana penyelenggaraan kongres PAN pada saat ulang tahun partai, sudah digagas di internal sejak Juni 2024, lalu.
Bahkan, seingat dirinya, pembahasan Kongres PAN juga dilakukan tidak lama setelah MK menyelesaikan kasus sengketa Pileg.
"Saya tahu betul asal usul gagasan tersebut di internal PAN. Jadi sama sekali bukan gagasan, apalagi intervensi pihak luar," terang Dradjad.
Dia juga menjelaskan proses aklamasi dalam Kongres PAN.
Dimana, para pemegang hak suara kongres dan para tokoh senior PAN sepakat meminta Zulhas memimpin PAN kembali.
Mereka beralasan bahwa Zulkifli Hasan berhasil memimpin PAN menghadapi Pilpres dan Pileg 2024.
Baca juga: Zulhas Seloroh Peringatkan Semua Pihak Hati-hati dengan Sosok Bahlil: Semua Diolah
"Kita ingat selama beberapa tahun banyak lembaga survei mengklaim PAN tidak akan lolos threshold. Bahkan dikatakan akan ambles. Macam-macam argumennya. Ternyata mereka salah semua," ujarnya.
"Di bawah kepemimpinan Bang Zul, suara dan kursi PAN naik. Bahkan prosentase kenaikan kursinya lebih tinggi dari PKS yang mengambil sikap oposisi," jelas Dradjad.