News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bappenas Ungkap Tiga Masalah Utama yang Ancam Masa Depan Bumi: Perubahan Iklim hingga Polusi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perubahan iklim. Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas, Priyanto Rohmattullah, mengungkapkan saat ini ada tiga masalah utama yang dapat mengancam masa depan bumi.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas, Priyanto Rohmattullah, mengungkapkan saat ini ada tiga masalah utama yang dapat mengancam masa depan bumi.

Priyanto mengungkapkan pembangunan Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045 saat ini fokus pada transformasi ekonomi hijau.

“Saat ini kita menghadapi tiga masalah utama yang mengancam masa depan bumi dan manusia (Triple Planetary Crisis), yaitu perubahan iklim, polusi dan kerusakan lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati," ujar Priyanto melalui keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).

Sementara itu, Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek Yogi Anggraena, menilai perlu pemahaman sejak dini dalam mengatasi masalah perubahan iklim.

"Mengatasi perubahan iklim, diperlukan pemahaman dan kesadaran sejak dini agar peserta didik siap dan aktif terlibat. Pemerintah baru saja meluncurkan Panduan Pendidikan Perubahan Iklim sebagai bagian dari kurikulum Merdeka Belajar, yang membekali peserta didik dengan pemahaman tentang penyebab, dampak, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim," katanya.

Dalam menanamkan upaya memitigasi perubahan iklim melalui beasiswa SCG Sharing the Dream.

Beasiswa ini diberikan kepada 400 siswa SMA/sederajat dan 10 mahasiswa S1.

Beasiswa ini merupakan kontribusi terhadap pencapaian Visi Indonesia Emas 2045, khususnya pada pilar “Pembangunan Manusia dan Penguasaan Iptek”.

Vice President Corporate Administration SCG, Paramate Nisagornsen menyatakan pihaknya berkomitmen mendukung pertumbuhan hijau yang inklusif di kawasan ASEAN.

"Program Sharing the Dream juga sejalan dengan program Kurikulum Merdeka Belajar yang menawarkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, sehingga peserta didik dapat lebih memperkuat kompetensi mereka,"
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini