TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, masih menjadi teka-teki.
Kaesang disebut-sebut hilang setelah ramai dugaan gratifikasi penggunaan fasilitas jet pribadi.
Sejumlah eksponen Aktivis 98 pun mengadukan hilangnya Kaesang ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Alasan mereka mengadu ke polisi lantaran suami dari Erina Gudono itu sudah lama tidak diketahui keberadaannya.
Juru Biara Eksponen Aktivis 98, Antonius Danar mengatakan, Kaesang merupakan aset bangsa yang seharusnya diketahui keberadaannya.
"Apalagi Kaesang adalah ketua umum partai politik. Kami sungguh prihatin dengan hilangnya Kaesang," kata Antonius kepada wartawan.
Menurut Antonius, hilangnya Kaesang merugikan banyak pihak.
Di antaranya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berencana memanggil Kaesang untuk dimintai keterangan terkait dugaan gratifikasi jet pribadi.
"Kaesang tidak diketahui keberadaannya menyulitkan KPK sebagai lembaga penegak hukum untuk mengurai soal dugaan gratifikasi," terangnya.
Selain itu, menghilangnya Kaesang juga merugikan PSI karena Kaesang menjabat Ketua Umum.
Menurut Antonius, PSI rugi karena Ketua Umumnya tidak bisa menjalankan tugas-tugas kepartaian di masa Pilkada.
Baca juga: Kaesang Belum Diketahui Keberadaannya, Petrus Minta KPK Lakukan Pencekalan
Oleh karena itu, Aktivis 98 meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk mencari keberadaan Kaesang.
"Kami yakin Polri dengan kemampuan SDM, jaringan, dan perangkat yang dimiliki akan mampu menemukan Kaesang demi kepentingan semua pihak," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni membantah Kaesang menghilang usai ramai kasus dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi.
Dia menyebut, Kaesang sudah berada di Jakarta sejak akhir Agustus lalu.
Bahkan, Kaesang disebut sudah memimpin rapat koordinasi partai di DPP PSI Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Mas Kaesang sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024, pagi hari."
"Siangnya setelah salat Zuhur, Mas Kaesang langsung bergabung di DPP PSI," ujar Raja Juli dalam keterangannya, Selasa.
Dia mengetahui betul Kaesang tidak pernah bersembunyi karena selalu bertemu sejak pulang dari Amerika Serikat (AS).
"Saya secara pribadi selalu bertemu dengan Mas Kaesang, berdiskusi tentang persiapan Pilkada 2024," tukasnya.
Sementara itu, Politikus PSI, Grace Natalie mengaku sudah tak memantau aktivitas putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.
Sebab, ia kini sudah tidak lagi duduk di kepengurusan PSI, melansir Kompas.com.
"Saya sudah enggak di struktur jadi enggak memantau hari-hari. Dicek dulu. Entar salah lagi informasi dari saya," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Grace juga enggan berkomentar terkait penggunakan jet pribadi oleh Kaesang dan Erina.
"Mendingan tanya beliaunya langsung. Kan aku sudah tidak di struktur," tegasnya.
Baca juga: Sempat Tak Tahu Keberadaan Kaesang, PSI Sebut Sang Ketum Sudah di Jakarta sejak Akhir Agustus
Diketahui, Kaesang tengah dibidik KPK setelah disorot publik di media sosial selama berhari-hari.
Kasus ini berhembus bermula saat istri Kaesang, Erina Gudono memamerkan foto jendela pesawat yang diduga jet pribadi di media sosial.
Publik ramai-ramai mempertanyakan dan mengulik dugaan fasilitas jet pribadi Gulfstream G650ER yang digunakannya.
Ketua KPK, Nawawi Pomolango mengatakan, lembaga antirasuah bakal mendalami kemungkinan Kaesang mendapatkan sejumlah fasilitas faktor campur tangan keluarga.
Ini menjadi bagian dalam proses klarifikasi yang akan dilakukan terhadap Kaesang, di tengah isu dugaan gratifikasi dalam bentuk pemberian fasilitas jet pribadi.
"Tentu perlu diklarifikasi apakah kemudahan-kemudahan yang diperoleh yang bersangkutan ada kaitannya misalnya dengan jabatan-jabatan penyelenggara negara yang disandang keluarganya," bebernya.
Nawawi menuturkan, Kaesang memang bukan seorang penyelenggara negara yang wajib melaporkan penerimaan-penerimaan yang diperolehnya kepada KPK.
Akan tetapi, Kaesang tetaplah anak dari Presiden Jokowi, sekaligus adik dari wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Dengan demikian, sudah sewajarnya KPK melakukan klarifikasi terkait isu pemberian fasilitas terhadap Kaesang.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Reynas Abdila, Kompas.com/Vitorio Mantalean)