Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum MUI Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas turut menyampaikan ungkapan duka cita atas meninggalnya almarhum ekonom Faisal Basri yang wafat di RS Mayapada Kuningan Jakarta pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB.
Ia menyebut Faisal Basri adalah seorang dosen dan ahli ekonomi yang sangat disegani dan dihormati karena pikiran-pikirannya yang luar biasa dan perjuangannya yang tidak pernah mengenal lelah.
Terkadang, lanjut dia, dalam keadaan sakitpun almarhum Faisal tetap hadir di acara di mana beliau diminta untuk menjadi narasumber.
Bahkan, kata dia, di suatu kesempatan ia melihat Faisal hanya tampil beberapa menit saja kemudian terpaksa turun dari podium karena tidak mampu menahan sakit untuk kembali ke tempat penginapannya guna beristirahat.
Baca juga: Faisal Basri Kena Serangan Jantung Dua Hari Lalu, Sempat Dirawat di Rumah Sakit Mayapada
Menurutnya Faisal Basri terkenal sebagai seorang dosen dan ekonom yang sangat kritis yang analisis dan argumen-argumennya tampak dibangun di atas landasan-landasan teoritis yang kuat yang bisa dipertanggung jawabkannya.
Bagi Anwar, Almarhum Faisal termasuk ilmuwan langka yang berani menyampaikan pendapat-pendapatnya di depan publik meskipun hal demikian menentang arus.
Sehingga, lanjut dia, terkadang yang terlihat bukan dia yang takut dengan komentar-komentarnya yang menyengat rezim melainkan panitia yang mengundangnya sebagai pembicaralah yang ketar-ketir mendengar kritikan-kritikannya yang pedas tersebut.
"Tapi itulah Faisal Basri. Dia tidak mengenal istilah takut karena dia yakin akan kebenaran dari yang dia sampaikan. Dan juga dia yakin bahwa apa yang disampaikannya itu sesuai dengan semangat dan amanat dari konstitusi," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (5/9/2024).
"Jadi kalau kita simpulkan Faisal Basri adalah ilmuan pejuang yang tidak hanya berhenti pada kata tapi dia berusaha untuk memperdengarkan sikap dan pandangannya tidak hanya kepada publik tapi juga kepada sang penguasa melalui berbagai cara," sambung dia.
Menurutnya, hal tersebut adalah daya tarik dari sosok dosen Universitas Indonesia yang tidak banyak dimiliki oleh ilmuan-ilmuan lainnya.
Ia pun mengajak umat beragama untuk mendoakannya.
"Sebagai orang beragama kita berharap semoga saja apa yang telah dilakukannya selama ini menjadi ibadah dan bekal bagi dirinya dalam menghadap Allah SWT. Amin," kata dia.