Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya ekonom senior Faisal Basri.
Hal itu disampikan Jokowi usai peresmian Fly Over Djuanda di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9/2924).
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Saya dan seluruh warga masyarakat Indonesia mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya, wafatnya bapak Faisal Basri," kata Jokowi.
Menurut Presiden Faisal Basri adalah seorang ekonom yang kritis.
Menurutnya almarhum selalu rinci dalam menyampaikan data soal ekonomi.
Selain itu Faisal Basri juga bisa koreksi kebijakan pemerintah yang dinilai kurang baik.
"Saya kira itu hal yang sangat baik," katanya.
Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pagi.
Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengungkap mendiang Faisal Basri mengalami serangan jantung.
Ia mengatakan mendiang Faisal Basri sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit terlebih dahulu.
Faisal Basri dirawat di Rumah Sakit Mayapada yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
"Putri beliau ngontak ke kantor dan baru memberitahukan ke saya dan beberapa teman. Kami dapatkan informasi beliau kena serangan jantung dua hari lalu dan sempat dirawat di rumah sakit, tapi mungkin Allah berkehendak lain," kata Tauhid di rumah duka Faisal Basri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).
Ia mengatakan mendiang Faisal Basri sudah memiliki masalah dengan jantungnya dan juga diabetes.
"Jadi, walaupun ke kantor, tak lupa untuk bawa obat dan sebagainya dan menjaga betul untuk makanan," ujar Tauhid.
Ia mengatakan Faisal Basri merupakan sosok yang senang berdiskusi bersama para juniornya.
"Beliau juga mungkin karena rokok dia senang, karena berfikir, dan senang berdiskusi di ruang terbuka, santai, dengan kolega maupun kami juniornya," ucap Tauhid.