TRIBUNNEWS.COM - Beragam cerita perjuangan warga mewarnai jalannya acara misa akbar Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Seperti warga Medan, Provinsi Sumatera Utara, bernama Agnes Simbolon yang rela meninggalkan pekerjaannya untuk bisa menghadiri misa pemimpin Gerja Katolik sedunia Paus Fransiskus.
Agnes Simbolon yang dapat surat peringatan ketiga (SP3) pun mencari peruntungan di Jakarta.
Sementara delapan umat Katolik dari Golo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, rela berlayar berhari-hari demi pergi ke Jakarta.
Mereka naik kapal Pelni ke Jakarta untuk mengikuti Misa Akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama GBK, Kamis.
Kisah Perjuangan Warga Hadiri Misa Paus Fransiskus di GBK
1. Di-PHK Dapat Kerjaan Baru
Agnes Simbolon, seorang warga Medan, rela pergi ke Jakarta untuk menghadiri misa Paus Fransiskus di Jakarta.
Namun, perusahaan swasta tempatnya bekerja justru memecatnya.
Agnes menerima surat peringatan ketiga (SP3) setelah pengajuan izin tidak bekerja untuk pergi ke Jakarta, sebelumnya telah ditolak.
Surat peringatan tersebut, ditunjukkan kepada awak Tribunnews yang berisi tidak ada koordinasi dengan atasan langsung.
Baca juga: Rekaman Kedamaian Nan Haru Saat Kecup Kening hingga Cium Tangan Antara Nasaruddin dan Paus
"Ingat di atas segalanya ada Tuhan. Saya mau kesaksian pada saat saya mau menuju iman saya meskipun menerima surat PHK besok," ucap Agnes saat ditemui, Kamis (5/9/2024).
Perempuan 35 tahun itu, mengaku hanya ingin datang mengikuti perayaan misa akbar.
Tetapi, Agnes tidak menyangka atas keputusan perusahaan.
"Papa saya bilang ikuti Tuhan walaupun hidup ini sulit tetapi pasti Tuhan menyertai kita," ucapnya.
Kini, setelah profesional di bidang legal ini, ia mendapatkan pekerjaan baru.
Agnes mengaku, telah dihubungi headhunter untuk mengisi posisi sama di perusahaan lain.
"Jadi saya datang ke sini cuma memohon dua doa, saya mohon keadilan ditegakkan, kesaksian saya untuk Tuhan, saya memilih Tuhan untuk iman saya," imbuhnya.
2. Warga Halmahera Berlayar 6 Hari 5 Malam
Cerita perjuangan ke Jakarta juga disampaikan Laurencia Lanisrolin Srikejawali, umat Katolik dari Golo.
Diketahui, sebanyak delapan umat Katolik dari Golo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, naik kapal Pelni ke Jakarta.
Mereka rela berlayar selama 6 hari 5 malam untuk mengikuti Misa Akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di GBK, Kamis.
Umat dari Keuskupan Amboina Paroki Jailolo Stasi Golo ini terombang-ambing di Laut Jawa menempuh perjalanan ke Jakarta.
“Butuh perjuangan kita dari Halmahera. Kita naik kapal Pelni selama 6 hari 5 malam,” kata Laurencia Lanisrolin (Lani) saat ditemui di GBK.
Selanjutnya, delapan umat ini, berencana menggunakan kapal Pelni untuk pulang ke Halmahera, pada 11 September 2024.
Namun, Lani dan teman-temannya berencana singgah ke Surabaya, Jawa Timur.
Lani dan rombongannya terlihat riang menyambut kedatangan Paus Fransiskus.
Bahkan, teman Lani sampai melompat-lompat kecil sambil menggendong anaknya.
“Terharu, bangga, bahagia. Pokoknya semuanya deh, campur aduk,” kata Lani.
Persiapan sejak Mei 2024
Lebih lanjut, Lani menceritakan, ia dan teman-temannya menyiapkan seragam untuk dipakai saat menghadiri Misa Kudus bersama Paus Fransiskus.
Mereka mengenakan kemeja putih bertuliskan "Pope Francis” yang dibordir emas di bagian depan.
Sementara, di bagian belakang terdapat nama Keuskupan mereka di Golo.
Selain itu, mereka menggunakan selendang dari tenun berwarna merah bermotif putih.
"Terima kasih karena sudah kasih kita rezeki, kasih kita kesehatan, akhirnya kita bisa sampai di sini. Umat Golo stasi Golo, Rukun Elizabeth, Santo Yohanes, Maria Vianney sama Santa Theresia, dapat salam dari Bapak Paus,” kata Lani semringah.
Lani berharap, umat yang ikut Misa Akbar di GBK bisa meneladani keteguhan Paus selaku penjala umat.
Ia juga berharap, rakyat Indonesia bisa hidup dalam kedamaian.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Pastor Markus Solo, Imam Indonesia Bertugas di Vatikan, Penerjemah Paus
3. Terbang dari Sorong
Cerita lainnya, yakni pria asal Papua, Amat Kusrot (50, menempuh perjalanan 3.935 kilometer dari Sorong ke GBK Jakarta.
Meski begitu, Amat Kusrot mengaku beruntung mendapatkan kesempatan mengikuti ibadah misa bersama Paus Fransiskus.
“Tidak ada kata lain pertama bersyukur pada Tuhan, yang kedua bahwa pasti suka cita, senang bangga. Pokoknya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” Amat mengungkapkan perasannya kepada Tribun Network, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, momen pertemuan dengan Paus Fransiskus kesempatan yang sangat langka.
Oleh sebab itu, ia tak ingin melewati peristiwa bersejarah itu, sebagai umat Katolik.
“Puji Tuhan saya belum berani bermimpi ini mungkin kesempatan sekali seumur hidup,” ucapnya.
Amat bersama 30 umat lainnya tiba di Jakarta sejak Selasa (3/9/2024), kemudian kembali ke Sorong pada Jumat (6/9/2024).
Amat pun beharap, Paus Fransikus juga berkunjung tanah Papua setelah dari Jakarta.
4. Cuti Kerja 2 Hari
Dikutip dari Kompas.com, Prodiakon Gereja Katolik Santo Ignatius Loyola Menteng Jakarta Pusat, Boobi Pernama (68), cuti selama dua hari demi mempersiapkan Misa
Agung yang dipimpin Paus Fransiskus secara daring, Kamis.
Menurutnya, ia bekerja sebagai kontraktor.
Namun, ia rela cuti untuk mempersiapkan Misa Agung tersebut.
“Saya cuti dua hari, kemarin sama hari ini. Karena ini suatu kejadian yang langka. (Sehari-hari) saya bekerja sebagai kontraktor,” ungkap Boobi di Gereja Katolik Santo Ignatius Loyola.
Baca juga: Tangannya Dicium Paus Fransiskus, Siapa Sosok Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar?
Boobi rela cuti karena tak mau menyia-nyiakan momen langka dan bersejarah itu.
Pasalnya, Paus Fransiskus merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia ketiga yang berkunjung ke Indonesia setelah Oktober 1989.
“Persiapan ini sudah kami laksanakan beberapa minggu yang lalu, karena kami yakin tidak mungkin seluruh umat paroki kami bisa mendapat kesempatan ke GBK,” kata Boobi.
Meski tidak bisa mengikuti misa secara langsung di Gelora Bung Karno (GBK), Boobi tetap senang karena terlibat dalam momentum berharga.
Boobi merasa terharu atas kedatangan Paus Fransiskus.
“Saya terus terang, kalau melihat rangkaian kunjungan Sri Paus di televisi, saya terharu."
"Karena melihat caranya beliau ketika memberkati. Apalagi saya melihat bapak Paus mencium tangan Bapak Nasaruddin Umar. Saya benar-benar sungguh terharu,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus memimpin misa akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Sebelumnya, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024).
Selama beberapa hari ini, Paus Fransiskus sudha menjalani sejumlah agenda.
Paus Fransiskus bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, mengunjungi Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.
Hari ini, Jumat (6/9/2024), Paus Fransiskus akan kembali ke negaranya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reynas Abdila, Kompas.com)